Tuan, pahamilah ini

123 2 0
                                    

Pernah suatu ketika aku jatuh hati kepada dia yang tak pernah berniat membuka hati.
Pintu itu terlalu ditutup rapat-rapat.
Setiap waktu mencoba untuk mengetuknya, berharap sedikit saja ada celah untuk bisa ku lalui.
Aku lupa, si tuan rumah bahkan tak pernah mengintip dai balik jendela. Enggan mengetahui bahwa ada aku yang menunggunya di sana.
Tak jarang aku mendengar si tuan berteriak kesal memaksaku pergi.
"Cari rumah lain saja!" katanya.

Aku tetaplah aku. Dengan kekeras kepalaanku, tak tahu malu masih berdiri di depan pintu. Lagi-lagi aku menunggunya.
Menunggu si tuan untuk membuka pintunya.

KetukWhere stories live. Discover now