Sore itu kamu berlalu tanpa ucapan selamat tinggal. Tak pedulikan aku, yang menahan Isak tangis berharap kamu tak pergi.
Kamu bilang semua akan baik baik saja kan? Aku patut bahagia katamu.
Saat itu, aku berfikir bagaimana bisa bahagia bila bahagiaku tak mengizinkan untuk bersamanya.
Ternyata kamu benar, kini aku menemukan bahagiaku yang baru tanpa ada kamu disetiap senyum dan tawaku. Aku baik-baik saja seperti yang kau bilang. Walau,di awal lembar baru harus sekuat hati tak memintamu kembali.
Sebab, aku percaya kapan pun itu Rabb-ku akan selalu membersamaiku .
YOU ARE READING
Ketuk
Teen FictionTulisan ini berawal dari penulis yang terlalu menaruh harap kepada makhluk-Nya. Tulisan ini sengaja penulis tulis untuk kalian yang sedang berjuang melepaskan seseorang yang bahkan sejak awal tidak pernah tergenggam. Semoga tulisan ini, mampu menget...
