Kalau besok kamu menemukan aku menjadi sosok yang baru. Ku harap kau dapat menerima itu. Mungkin, tidak sesuai yang kau harapkan. Tapi, percayalah untuk berubah menjadi sosok baru aku perlu mengeluarkan tenaga lebih dari separuh aku.
Barangkali saat itu kamu akan bertanya-tanya. Kemana aku yang dulu selalu menampilkan senyum manis di hadapanmu
Kemana aku yang tak segan meneriakan kata rindu yang kerap kali membuatmu muak mendengarnya.
Kemana aku yang memanggil nama mu di setiap waktu. Kemana aku si gadis pengacau hari-harimu.
Bila saat itu tiba, coba tanyakan hatimu.
Haruskah aku terus berjuang demi kamu yang bahkan tak sudi mengucapkan
'aku senang mengenalmu'.
Maaf, bukan maksud ingin membalas dendam karena membencimu.
Bukan. Ini bukan tentang itu.
Tapi ini perihal aku yang telah percaya bahwa tak sepantasnya aku memaksakan sesuatu yang bukan untukku.
YOU ARE READING
Ketuk
Teen FictionTulisan ini berawal dari penulis yang terlalu menaruh harap kepada makhluk-Nya. Tulisan ini sengaja penulis tulis untuk kalian yang sedang berjuang melepaskan seseorang yang bahkan sejak awal tidak pernah tergenggam. Semoga tulisan ini, mampu menget...
