21. Jantung Seokmin Meledak

925 159 100
                                    

Peri kecil itu terus mengganggu Jisoo. "Ugh... Sudah setua ini belum menikah, ternyata seleranya brondong."
_____

Seokmin memandangi pesan yang baru saja diterimanya dari Mingyu satu kali lagi. Setelahnya, ia menengok ke arah dapur. Ada Jisoo yang tengah sibuk menyiapkan hidangan makan malam untuk mereka berdua. Seokmin terus berpikir. Merencanakan sesuatu. Mungkin akan terdengar gila, tapi Seokmin sungguh hendak melakukannya.

Sendirian? Tidak... Seokmin menggelengkan kepala. Ia sungguh tidak mau ditinggal sendirian. Selama beberapa hari ditemani oleh Mingyu, membuat Seokmin mulai terbiasa ditemani orang lain.

Tapi, bagaimana caranya? Jika Jisoo mendengar permintaan sederhana Seokmin ini, apakah sebuah tamparan akan melayang mengenai pipinya? Seokmin takut. Inilah inti masalahnya.

"Seok, makan malamnya sudah siap," Jisoo menegur. Setengah berteriak.

Untuk menyambut ucapan itu, Seokmin menganggukkan kepala. Membawa serta ponsel genggamnya ke atas meja makan. Hanya untuk berjaga-jaga kalau Jisoo menuduhnya mengada-ngada dan membuat alasan. Seokmin akan menunjukkan pesan yang diterimanya dari Mingyu sebagai bukti sah.

"Noona," Seokmin membuka suara, setelah beberapa saat diam. Menunggu Jisoo benar-benar menyelesaikan pekerjaan dapurnya. Menaruh seluruh hasil masakan ke atas meja. Seokmin hanya bisa diam memperhatikan, karena sempat mendapat teguran. Jisoo enggan dibantu.

Melihat Jisoo sibuk memasak seperti ini, mengingatkan Seokmin pada mimpi indahnya yang sempat mampir. Sudah cukup lama. Dan di dalam mimpi itu, mereka berdua sudah menikah. Setiap hari Jisoo begitu sibuk dengan pekerjaan rumah. Sedangkan Seokmin tidak kalah sibuknya bekerja di hotel milik keluarga. Ah... Kapan Seokmin bisa mendapatkan mimpi indah seperti itu lagi? Akhir-akhir ini Seokmin selalu mendapat mimpi yang buruk bahkan cendrung abstrak.

"Ya? Apa kamu ingin makan sesuatu yang lain?" Jisoo menjawab. Sekaligus menyadarkan Seokmin dari lamunan panjangnya.

Mendengar pertanyaan Jisoo, spontan Seokmin menggelengkan kepala. Dimasakkan Jisoo mie instan saja, pasti akan Seokmin makan dengan sangat lahap. Bak memakan hidangan restoran di hotel bintang 10. Apalagi hidangan ala rumahan seperti ini. Nasi, kimchi, telur dan daging. Mengingatkan Seokmin pada hidangan di rumahnya sebelum sang ayah meninggal. Sebelum ibunya sibuk dengan pekerjaan di hotel, hingga lupa bahwa ia sudah memiliki putra dewasa bernama Lee Seokmin. "Noona masak batu rebus saja, pasti akan aku makan. Apalagi masakan seperti ini. Terima kasih banyak."

Jisoo tertawa. "Jadi, mau bicara apa?" tanya Jisoo, sekaligus menyumpit sepotong kimchi. Meletakkannya tepat di atas nasi milik Seokmin.

Butuh banyak waktu untuk Seokmin berpikir. Menyiapkan kata-kata yang pas agar tidak mendapat tamparan di kedua pipinya. Satu-satunya cara agar tidak terlihat begitu canggung adalah dengan melakukan hal yang sama. Mengambil potongan telur gulung dengan sumpit, menaruhnya ke mangkuk Jisoo. "Noona tahu kalau selama kasus ini, aku selalu ditemani Mingyu dan Seungcheol hyung. Lebih sering Mingyu, sih... Seungcheol hyung sangat sibuk. Masalahnya, Mingyu baru saja mengirimkan pesan kepadaku. Dia bilang tidak bisa ke sini malam ini. Selesai berkencan, dia akan langsung pulang ke rumah."

Mendengar penjabaran Seokmin, Jisoo menganggukkan kepala pelan. Ucapan Seokmin benar. Ia sendiri pun sudah tahu. Mingyu tidak pernah absen dari apartemen Seokmin selama kejadian buruk ini menimpa. "Jadi? Kamu butuh teman? Mau aku hubungi Seungcheol? Siapa tahu dia free hari ini."

"Jangan Seungcheol hyung... Dia juga sedang sibuk. Kalau tidak, pasti dari tadi sudah mampir ke sini. Pamer kemesraan dengan Jeonghan noona di hadapanku. Aish, menyebalkan sekali." Seokmin meraung keras. Sifat manja dan kekanakannya keluar begitu saja. Tanpa malu. Tanpa merasa harus ditutup-tutupi. Toh Jisoo juga sudah tahu bagaimana sifat aslinya. Percuma saja Seokmin berpura-pura dewasa. "Aku ingin noona yang menemaniku di sini. Menginaplah malam ini. Ya? Aku mohon..."

Sugar Boy (✓)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن