23. Makeup Tebal dan Baju Seksi

1.1K 166 100
                                    

Jisoo mengomel dalam hati. "Kalau yang seperti ini saja menurut Wonwoo kurang seksi, lantas pakaian seksi versi dia itu baju seperti apa? Bikini?"
_____

Dengan kaki berjinjit, Jisoo melangkah pelan menuju dapur. Sekali lagi mengintip ke ruang tamu. Memastikan bahwa Seokmin masih berada di sana. Tidak mengikutinya. Memeluk ponsel genggam di depan dada. Yakin aman, Jisoo memeriksa ponsel genggamnya satu kali lagi. Pesan kedua telah ia terima tidak lama setelah pesan pertama terbaca. Wonwoo berpesan pada Jisoo agar merahasiakan misi ini untuk sementara waktu. Sebab itulah Jisoo merangkak diam-diam untuk menjauh. Membiarkan Seokmin masih menangisi ucapan sang ibu di sambungan telepon yang sampai sekarang belum juga terputus.

Merasa akan memakan banyak waktu jika berkomunikasi dengan cara berbalas pesan, Jisoo langsung menghubungi Wonwoo melalui sambungan telepon. Langsung diangkat. Bagus. Semakin cepat, akan semakin baik. Jisoo takut Seokmin mencurigai gerak-geriknya.

"Eonnie di mana?" Seperti biasanya. Gadis Jeon ini begitu tegas dalam berucap. Sejujurnya membuat Jisoo sedikit ngeri. Tapi juga senang karena merasa yakin bahwa Seokmin telah berada di tangan pengacara yang tepat.

Jisoo terus menengok posisi Seokmin. Membalas dengan bisikan. "Di apartemen Seokmin. Misi apa memangnya?"

"Tapi sudah menjauh, kan? Seokmin tidak mendengar obrolan kita, kan? Ini misi rahasia. Aku tidak mau semuanya gagal hanya karena pemuda bucin seperti dia." Belum apa-apa Wonwoo sudah mengomel panjang. Demi memastikan bahwa rencananya tidak hancur begitu saja.

Jisoo mendengus. Enak saja mengatai Seokmin bucin. Padahal Mingyu juga tidak jauh berbeda. Sama saja. Tapi Jisoo tidak mau berdebat panjang. Dan untuk menjawab pertanyaan, Jisoo menganggukkan kepala. Tahu bahwa jawaban itu tidak akan pernah bisa ditangkap oleh Wonwoo, Jisoo memperjelas dengan kalimat berikutnya. "Aku sudah bersembunyi di dapur."

"Bagus. Cepat izin keluar. Temui aku di Kafe Wish. Aku akan menjelaskan misi kita berdua di sana. Ah, jangan lupa juga bawa perlengkapan makeup dan pakaian seksi. Oke?"

"Pakaian seksi?" Jisoo melebarkan mata. Bahkan sempat bicara nyaring, lalu menutup mulut dengan tangan kiri. Tidak sengaja. Melirik Seokmin, syukurnya masih aman. Pemuda Lee itu masih sibuk berbicara dengan sang ibu. "Makeup dan pakaian seksi? Untuk apa?"

"Pokoknya bawa saja. Sudah kubilang ini misi rahasia. Aku tidak mau bilang ke Seungcheol, Mingyu dan Seokmin karena mereka tidak akan memberikan izin kalau kita memberitahu mereka. Ikuti saja permintaanku. Kalau kita berdua berhasil melaksanakan misi ini, aku berani menjamin Seokmin dinyatakan bebas."

Berkat jaminan kebebasan Seokmin, tanpa ragu lagi Jisoo menyetujui permintaan Wonwoo. Memutar otak cukup lama untuk mencari alasan. Akhirnya Seokmin pun mengizinkan Jisoo keluar dari apartemennya dengan alasan mencari berita terbaru untuk dipublikasikan malam ini. Tentu setelah pemuda bangir itu berpesan banyak. Hati-hati, jangan pulang terlalu sore, kalau sudah selesai langsung datangi apartemen Seokmin saja. Kerjakan semuanya di apartemen Seokmin. Kalau perlu bermalam lagi, karena Mingyu tidak jelas apakah bisa menemaninya malam ini atau tidak. Sedangkan Seokmin masih tidak mau ditinggal sendirian.

Sesuai pesan, Jisoo membawa makeup dan juga pakaian seksi. Tapi ternyata seksi bagi Jisoo, belum tentu seksi bagi Wonwoo. Karena pada saat melihat bagaimana bentuk pakaian yang Jisoo bawa, gadis berambut panjang bergelombang indah itu sedikit merengut. Bersedekap. Pakaian yang Jisoo bawa tidak terlalu seksi baginya.

"Ah... Prediksiku ternyata tepat. Eonnie pasti tidak memiliki pakaian seksi. Untung saja aku membawa pakaian lebih," keluh Wonwoo. "Aku punya banyak pakaian seksi. Maaf ya eonnie... Bukannya aku merendahkanmu, tapi pakaian seperti ini masih berada dalam kategori aman bagiku. Ini tidak seksi sama sekali."

Sugar Boy (✓)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora