25. Janji Kelingking Bawah Meja

1.1K 167 99
                                    

"Aku tidak akan menyerah, sampai noona membalas perasaanku," kata Seokmin. Menurut kalian, apa yang akan Seokmin dapatkan setelah kalimat itu diucapkan? Tamparan? Tendangan? Atau malah...
_____

Melihat jendela dengan kaca yang memantul, Wonwoo berhenti sejenak di depannya. Membenarkan posisi blazer hitam yang ia kenakan hari ini. Selain itu, Gadis Jeon itu juga membenarkan rambutnya yang panjang. Bergelombang cantik. Juga berwarna hitam. Nampak berkilau. Ditunjang oleh lipstick berwarna merah, Wonwoo terlihat sangat percaya diri. Mengeluarkan senyum nakal andalan. Siap memenangkan persidangan hari ini.

Jisoo menyusul. Tapi bedanya, Perempuan Hong itu hanya diam memperhatikan tingkah laku Wonwoo. Turut menoleh ke kaca, menatap pantulan dirinya yang berdiri tepat di samping Wonwoo. Memiringkan kepala. Menangkap perbedaan yang amat mencolok. Spontan menukik bibir ke bawah. Mundur. Wonwoo sungguh berada di atas standar kecantikan Wanita Korea. Jisoo tidak mungkin bisa menyaingi.

"Siap? Sidangnya akan dimulai 7 menit lagi," Seungcheol mendatangi. Disusul pula oleh Jeonghan yang berada di belakangnya. Karena sidang ketiga ini diprediksi menjadi sidang akhir keputusan, banyak kawan-kawan Seokmin yang datang untuk mendukung. Tapi juga tidak sedikit pula kawan-kawan si korban yang datang. "Won, berkas semalam sudah kamu bawa semuanya, kan? Tidak ada yang tertinggal?"

"No," kata Wonwoo yakin. Menoleh, baru menyadari keberadaan Jeonghan di sana.  "Oh, Jeonghan eonnie juga datang!"

Wonwoo dan Jeonghan saling menghambur peluk. Meski baru beberapa kali bertemu, semenjak Seokmin terkena kasus. Pada detik itu pula Jisoo baru menyadari fakta lain. Berkat kejadian mengerikan ini, seluruh kawan-kawan Seokmin bisa saling berkenalan hingga membangun lingkaran pertemanan yang besar. Bahkan membentuk grup chatting khusus agar komunikasi mereka tidak terputus. Baru kali ini Jisoo dilibatkan dalam grup chatting pertemanan yang khusus dibuat untuk teman akrab. Selama ini ia hanya digabungkan dalam grup alumni dan teman kantor.

Jeonghan mengangguk. Tidak kalah antusias. Memperhatikan penampilan Wonwoo dari ujung kepala hingga ujung sepatu. "Wah... Kamu mau menjadi pengacara Seokmin atau malah menggoda hakim di sini, hng?"

Mendekat untuk berbisik, Wonwoo membagi rahasia. "Salah satu polisi yang berjaga di sini sangat tampan. Aku tidak tahan."

Spontan Seungcheol melebarkan mata. Sedikit terkejut. Menemukan Mingyu di sisi lain gedung. Sedikit menjauh namun melantangkan suara. "Mingyu-ya... Tolong jaga noona-mu dengan baik."

Wonwoo mendengus. Mengibaskan rambut. Cuek saja. Fokus lagi pada Jeonghan. Menarik tangan Jisoo agar mendekat. Memulai obrolan ringan antar perempuan. Memanfaatkan sedikit waktu yang tersisa. Sejujurnya Jisoo senang. Ah, tidak... Tapi lebih dari itu. Sekali lagi. Kali ini harus benar-benar dipertegas. Semenjak mengenal Lee Seokmin, kehidupan Jisoo sedikit demi sedikit mulai berubah. Baru kali ini Jisoo masuk ke dalam lingkaran pertemanan. Bukan lagi sekadar kenal karena suatu kepentingan.

Dan yah... Setidaknya keakraban ini membuat kegugupan Jisoo sedikit lebih berkurang. Tentu sejak tadi Jisoo berusaha keras menyembunyikan kecemasannya. Meskipun ia turut yakin bahwa Seokmin pasti akan memenangkan persidangan hari ini berkat bukti besar yang berhasil mereka dapatkan, tapi tentu saja masih ada banyak kekhawatiran.

Apalagi gadis yang menjadi sumber masalah Seokmin ini bukanlah gadis biasa. Memiliki pengaruh besar di kampus, karena salah seorang mahasiswi populer. Selain itu, Eunkyeo juga merupakan seorang putri dari pasangan pebisnis sukses. Memegang kekuasaan besar. Pasti Eunkyeo tidak akan tinggal diam jika sampai di persidangan kali ini ia malah dikalahkan.

Begitu masuk ke ruang sidang, wajah Seokmin sudah tidak begitu pucat seperti persidangan sebelumnya. Nampak sedikit lebih tenang. Bahkan Lelaki Lee itu sempat menoleh ke arah di mana Jisoo duduk, lalu melempar senyum yang tipis. Meskipun senyuman itu tidak selebar yang biasanya, setidaknya Jisoo menjadi sedikit lebih lega. Seokmin nampak siap menghadapi sidang ketiga ini.

Sugar Boy (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang