*Nyai Yeonjun dan Kevin Yeonjun*

164 120 18
                                    

23 Januari 2020

Pembiasaan hari kamis di sekolah adalah membaca kitab agama masing masing. Di kelas, Vita dan teman teman sedang membaca kitab al-qur'an surat an-nisa ayat 6 sampai 10. Setelah selesai membaca al-quran, murid murid mendengarkan sedikit ceramah tentang isi surat an-nisa oleh pak Chan.

Jangan lupakan sifat jahil Vita dan Yeri, Vita berniat menjahili Yeonjun. Vita merobek robek kertas dan mengunggulungnya menjadi gumpalan kecil, lalu meletakkan di rambut Yeonjun untung Yeonjun tidak sadar. Yeonjun mulai sadar mungkin ada yang aneh di rambutnya, lalu Yeonjun mengusap ngusap kepalanya dan membuat beberapa gumpalan kertas yang ada di rambutnya berjatuhan. Yeonjun mungkin tahu siapa yang melakukan ini, siapa lagi kalau bukan Vita yang duduk di belakangnya. Yeonjun berbalik badan menghadap Vita, Vita pura pura gak tahu dengan pura pura membaca buku. Vita mulai melihat Yeonjun saat Yeonjun melempar gumpalan kertas itu kepada Vita.

"Apa sih Yeonjun?"

"Kamu yang apa apaan, kamukan yang taro ini di rambut aku?" tanya Yeonjun yang aku jawab oleh cengiran

"Hehehe....."

"Aku bilangin ni ke pak Suho"

"Huh, bisanya ngadu. Dasar pengadu.Kamu laki kan? Kok ngadu sih kayak bocah" ucap Vita

"Pak Suho ni Vita" teriak Nuga memanggil Pak Suho yang ada di pintu kelas membuat Pak Suho menengok ke arah Yeonjun dan Vita lalu meletakkan jari telunjuknya di bibir mengisyaratkan Yeonjun dan Vita untuk diam.

Vita POV

"Ampun nyai....." ucapku sambil memohon menggunakan tangan dan menundukan kepalaku pada Yeonjun membuat Yeri yang ada di sebelahku tertawa

"Hahaha.......Nyai Yeonjun" ucap Yeri

"Ampun nyai, jangan kutuk aku" ucap aku sambil menahan tawa. Yeonjun memukul kepalaku pelan menggunakan pulpen.

"Ampun nyai, ampunilah dia" ucap Yeri yang menirukan gaya sepertiku tadi

"Iya nyai, ampun nyai, jangan hukum saya nyai" ucapku sambil tertawa

Setelah itu kita kembali diam karena Pak Suho menegur kita kembali untuk diam dan mendengarkan ceramah pak Chan. Setelah Pak Chan selesai ceramah, pelajaran pertamapun di mulai bersama Pak Suho yaitu PJOK atau olahraga.

SKIP

Sekarang kita sudah ada di kelas setelah olahraga main bulu tangkis atau badminton di lapangan sekitar satu jam lebih. Kita sedang membicarakan tentang atlet.

"Di kelas lain udah ada yang kemampuannya terlihat, tapi di kelas kalian belum ada padahal kalian kelas 8A kelas unggulan" ucap Pak Suho

"Pak, pak. Kita mah emang gak mahir kayak gituan tapi jangan ragukan ini kita" ucapku sambil mengetuk ngetuk otak menggunakan jari telunjukku

"Anjai Vita...." ucap teman teman sekelas sambil bertepuk tangan

"Bener tuh" ucap Wendy

"Vita 2020" ucap Irene

"Asik Vita" ucap Jisoo

"Ekh, tunggu dulu. Kalian mah emang pinter tapi kalian lihat dan sadar gak di luaran sana banyak orang pinter tapi gak sukses karena korupsi. Gaji jadi atlet itu besar lo bisa sampai satu miliar perminggu" ucap Pak Suho

"Waw, pengen ikh" ucap Wendy

"Makanya kalian harus punya kemampuan dulu, pintermah entar no dua yang penting punya kemampuan dulu" kata Pak Suho

"Iya pak...." jawab teman teman di kelas serempak

"Sekarang kalian acungkan tangan siapa yang mau jadi atlet, jangan sekedar ancungkan tangan harus dari niat juga" kata Pak Suho. Beberapa teman teman ku ada yang mengancungkan tangan tapi tidak denganku karena aku tidak berniat untuk jadi atlet. Akupun sadar diri ya, aku gak punya kemampuan dalam bidang olahraga tadi saja main bulu tangkis kalah terus gimana mau jadi atlet.

"Di mulai dari Yeonjun dulu, kamu mau jadi atlet apa?" tanya Pak Suho pada Yeonjun

"Pengennya jadi atlet bulu tangkis sih pak" jawab Yeonjun

"Kalau bapak boleh kasih saran, bapak bukannya melarang atau mematahkan semangat kalian tapi jadi atlet tuh susah lho gak gampang harus menanggung resikonya seperti capek bakal cedera" ucap Pak Suho

"Kalau menurut bapak kamu gak cocok jadi atlet bulu tangkis, cocoknya jadi atlet pencak silat kalau gak karate" ucap Pak Suho pada Yeonjun

"Hah, nyai jadi atlet pencak silat gak cocok banget" ucap aku

"Iya, cocoknya jadi perias pengantin aja" ucap Yeri tertawa

"Hahaha......jangan jadi perias pengantin deh kasian, jadi penari balet aja kalo gak jadi penari jaipong aja" ucap aku lalu tertawa

Aku dan Yeri memang suka mengejek Yeonjun. Tapi kalian jangan salah dulu jangan kira aku dan Yeri kejam karena suka membully aaku dan Yeri hanya bercanda. Toh yang meledek Yeonjun juga bukan aku dan Yeri saja, teman teman sekelas pun suka malah lebih sering.

"Kalau Yeonjun jadi atlet bulu tangkis terkenal jadi namanya Kevin Yeonjun aja" ucap Kai

"Hahaha......Kevin Yeonjun" ucap Yeri

"Kevin Yeonjun" ucap Jennie

"Jangan Kevin Yeonjun deh gak cocok, Jojo Yeonjun aja" ucap aku membuat teman teman ku tertawa

Setelah bercanda aku dan teman temanku yang tadi menjahili Yeonjun kembali fokus pada Pak Suho yang menanyai satu satu teman temanku yang di kelad tadi mengacungkan tangan untuk menjadi atlet.

#Tbc

Cerpen selanjutnya bakal ada konflik lagi ni, tapi bakal terselesaikan secepatnya di cerpen itu juga. Yuk jangan ketinggalan untuk baca, vote dan coment. Eits, jangan lupa juga follow.

Tinggalkan jejak baca kalian
Tekan bintang pojok kiri bawah

Salam author Muach:3

Makasih dan Selamat Membaca:v

Vita's Diary [TAMAT]Where stories live. Discover now