Prolog

594 100 164
                                    

    Siang itu aku dan teman temanku sedang berbincang-bincang, ngobrol dan tertawa lepas. Seperti tidak ada beban dalam hidup.

    Menyenangkan sekali rasanya masih bisa tertawa lepas seperti itu, tapi itu dulu pada saat aku masih bersamanya. Sekarang? Entahlah bagaimana ceritanya, tapi sangat menyedihkan bagiku seorang diri.

🍦🍦🍦

    "Hai Ara!" panggil seorang perempuan cantik yang berlari ke arahku sambil melambaikan tangannya.

    "Hai" aku menoleh dan balas menyapa.

    "Gimana? Mau lanjut kuliah apa langsung kerja?"

    Aku berpikir. "Belum tau, Sa, kamu sendiri gimana?"

    "Aku si pengennya langsung kawin" jawabnya dan aku refleks memukul lengan Clarissa.

    "Aww aduh. Aku bercanda kali" rintihnya dengan tawaan kecil

    "Lagian kaya nggak ada pilihan aja"

    Clarissa hanya terkekeh tak henti-henti.

    Bus yang kami tunggu pun tiba. Aku mengambil tempat duduk di samping kaca bus seperti biasanya. Clarissa duduk di kursi penumpang paling depan.

    Tak lama, seseorang naik. "Dek, bisa saya duduk di sini?" tanya Ibu paruh baya.

    "Oh iya bu silahkan"

    Aku tertawa "itu kan tempat duduk khusus orang tua. Ada yang kosong malah nyari tempat duduk yang lain. Clarissa... Clarissa..." aku geleng-geleng.

    "Aku lupa, Ara"

    Oh iya Aku lupa kasih tau ya, bahwa bus yang aku tumpangi sekarang ini adalah bus umum bukan bus sekolah, jadi banyak penumpang yang memang bukan anak sekolah juga ikut naik.

    "Kasian... Kamu capek yaa" ucapku setelah Clarissa berdiri hampir sampai dekat sekolah.

    "Ihhh songong banget yaa kamu, Ra"

    "Eh eh iya iya, ampun-ampun ehehehe" aku menghindari cubitan yang akan Clarissa berikan padaku.

    "Mau duduk di tempat aku nggak?"

    "Nggak!"

    "Ih, yaudah kalo nggak mau"

    "Giliran udah mau sampe baru nawarin"

    "Bairin wlee." aku menjulurkan lidahku, membuat Clarissa semakin kesal.

    Kami turun dari bus. Lalu berjalan sedikit untuk menuju sekolah karena halte busnya tidak tepat berhenti di depan sekolah.

    "Kira-kira kapan ya, Ra kelas 3 Ujian Nasional?"

    "Dua minggu lagi. Emang kamu gak lihat jadwal apa?"

    "Nggak. Aku males"

    "Ihh kalo gitu mending gak usah dikasih jadwal aja"

If You Love Me✔Where stories live. Discover now