7. Misterius

112 45 31
                                    

Menurutku luka yang sebenarnya itu adalah ketika kau mencintai seseorang namun tidak dengannya
°°°


---Author Pov---

Namanya Farel. Dia seorang lelaki yang mengagumi Ara secara diam-diam. Entah, ia mencintai gadis itu secara cepat tanpa perlu waktu yang lama. Dan memang begitulah parasaannya.

Bahkan dirinya juga bingung harus memulainya dari mana. Apakah sahabatnya- Mahendra bisa membantu dirinya? Oh tidak, nanti bisa-bisa tidak jadi kejutan.

Setelah dirinya sadar akan Ara yang semakin menjauh karena tingkahnya yang konyol sewaktu yang lalu, itu membuat Farel kesal pada dirinya sendiri. Ia pikir, ia akan menjadi lebih dekat dengan Ara, ternyata tidak. Semakin sulit didapat, semakin bersungguh sungguh Farel mengejar cintanya pada Ara.

---Ara Pov---

Sore hari. Terdengar suara bel samar-samar dari kamarku. Aku melangkah untuk melihat siapa yang datang.

Ternyata kurir. "Permisi Mba, apa benar dengan Ara Embun Kadifta?" ucap kurir.

"Iya, dengan saya sendiri" terlihat seorang kurir memegang buket bunga.

"Ini ada kiriman, tolong tanda tangan terima di sebelah sini ya, Mba"

"Maaf ini kiriman dari siapa, Pak?"

Kira kira siapa ya yang mengirim bunga ini? Ini kali pertamanya ada yang mengirim bunga seperti ini ke aku. Wajar jika aku bingung.

"Saya kurang tau Mba. Saya permisi ya"

Aku tersadar dari lamunanku "eh, i-iya Pak"

Yang bikin tambah bingung lagi, nama pengirimnya tidak ada. Aku segera bawa masuk bunga itu.

Ke kamar. Ya, aku membawanya ke kamar. Sudah bermenit menit aku memandangi bunga itu. Menggenggam bunga buket itu sambil memutar-mutarkan bunganya, berharap ada petunjuk.

Ternyata tidak.

Kira-kira siapa ya, pengirim bunga ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira siapa ya, pengirim bunga ini. Apa mungkin salah kirim? Tapi kata kurirnya atas nama aku.

Tiba-tiba pikiranku mengarah pada Farel. Apa benar dia yang mengirim? Habis, belakangan ini sikap dia aneh. Ah tapi masa iya sih.

Tanganku meraih benda lama yang menjadi temanku. Ya, tape recorder. Aku menaruh bunga tersebut di samping bingkai foto Mama yang sedang tersenyum.

If You Love Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang