13. Farel

71 19 33
                                    

Masalah gak akan hilang gitu aja jika kamu pergi
Karena masalah akan terus mengikuti kamu ke manapun kamu pergi, tak peduli sejauh mana kakimu melangkah

***


Kini Ara sedang berada di rumah sakit. Sesuai jadwal, hari ini adalah waktunya kemoterapi bagi Ara. Setelah dibujuk dengan Naufal tidak berpengaruh, akhirnya beberapa bulan yang lalu dirinya mau mangikuti kemoterapi berkat perkataan Mahendra.


Pilihan ada di tangan Embum. Apa Embun gak sayang sama orang di sekitar Embun, hem?

Setelah tes darah dan melakukan tes lainnya, kemoterapi pun dimulai. Naufal mulai memasukkan obat-obatan melalui selang kateter ke pembuluh darah Ara dengan jarum suntik. Seketika Ara langsung memejamkan matanya kuat, meringis menahan sakit. Sakit sekali. Mungkin ini sebabnya dirinya tidak mau menjalani kemo, selain rambutnya yang mulai menipis karena rontok, juga sakit yang tidak mudah menahannya.

"Mm... Mungkin ini kunjungan aku terakhir ke sini"

"Tapi kamu masih ada sekitar 2 kali lagi kemoterapi"

"Aku harus pergi ke luar negeri"

"Untuk? Penyakitmu?"

"Bukan"

"Lalu?"

"Mau pergi saja" jawab Ara tersenyum

"Terus kapan balik lagi ke Indo?"

"Tinggal di sana"

"Sama Farel atau sama Papah?" Ara menggeleng. Naufal menaikkan alisnya sebelah.

"Sendiri" jawab Ara santai

"Gak!!"

"Kenapa?"

"Kamu lagi sakit, Ra" Naufal melemaskan bahunya lalu meletakkan kembali pulpennya karena sudah selesai mencatat resep.

"Justru itu"

Naufal hanya geleng-geleng kepala. Baginya pasien yang berada di depannya ini adalah pasien paling keras kepala. Bagaimana bisa ia berpikir akan pergi ke luar negeri dengan kondisinya yang seperti ini.

Dan lagi lagi Naufal hanya bisa pasrah atas keputusan yang diambil pasiennya itu. Sebagai dokter Naufal hanya memberikan yang terbaik untuk pasiennya, tapi semua itu kembali lagi pada pasien. Apakah dia setuju atau tidak. Meski Naufal sangat khawatir.

"Terserah" dan pada akhirnya kata 'terserah' akan terucap bila sudah tak ingin berdebat.

🍦🍦🍦

---Ara Pov---

Aku datang ke taman kompleks setelah dari rumah sakit karena Farel memintaku untuk menemuinya. Aku berjalan sangat pelan karena aku masih merasakan sakit akibat dari kemoterapi.

"Ah, itu dia" gumamku setelah menemukan keberadaannya.

"Ada apa Rel?" ucapku mendudukkan diriku di sampingnya seraya tersenyum. Sekuat tenaga aku menahan sakit yang masih terasa.

If You Love Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang