4.| Unwanted Sister

285 46 1
                                    

"Puteri Eunha sangat mencintai kakaknya dengan tulus, namun.. Hal pahit yang gadis adiwarna itu dapatkan, yaitu kedendaman yang diberikan oleh puteri Umji."

"Huh! Tidak begitu kok?! Aku bisa menjadi puteri yang anggun, baik hati, dan menyayangi Eunha!" Umji mendengus kesal ketika mengingat kembali potongan dalam cerita itu.

"Sudah anak selir, tak berperasaan, tak punya hati, egois, pendendam, pembangkang, kenapa ia harus menjadi puteri tingkat satu sih?"

Kata kata yang sering orang lain lontarkan kepada Puteri Umji (yang berada di dalam cerita) namun, semuanya tidak bisa mengatakan secara terang terangan.

Bagaimanapun juga, puteri Umji adalah puteri kesayangan sang raja dari kekaisaran Evoleth (sebelum ada Eunha) dan puteri tingkat kesatu.

Apalagi ia dikenal dengan puteri yang tak memiliki perasaan kepada orang lain, membuatnya semakin dipandang sebelah mata.

"Kenapa mereka berani berkata seperti itu? Pasti puteri Umji melakukan semua ini karena memiliki alasan tertentu!" Umji melipat lengannya di dada.

Cklek..

"SinB?"

SinB yang baru saja memasuki kamar pribadi milik Umji menunduk, namun ketika mendengar panggilan 'SinB' dari mulut Umji membuat SinB kembali menaikkan dagunya menatap arah Umji.

"Ah! Umji.. Aku membawakan kue kayu manis untuk mu.." Umji mengangguk.

Umji mengambil satu kue itu lalu memakannya, "Wuahh.. Manis sekali!" SinB tersenyum.

"Kau selaku berkata padaku, jika sedang memakan sesuatu kita harus mementingkan tata krama, jangan sambil berbicara.. Tapi," Umji mengernyitkan dahinya.

"Memang aku pernah berkata seperti itu ya?" SinB mengangguk.

"Apakah aku.. Terlalu jahat pada semua orang?" SinB terdiam, ia menatap Umji dengan tatapan khawatir.

"Kenapa memangnya?" Umji tersenyum, gadis itu sering sekali menunjukkan senyumannya akhir akhir ini. Pikir SinB.

Umji tahu, ini nyata.. Bukan mimpi, maka dari itu.. Mungkin satu satunya kehidupan disini sampai ia benar benar mati, ia harus mengubah sikapnya itu bukan? Jujur saja.. Itu bukan sikap Umji yang asli, ia hanya akan meluruskan sikap Putri Umji yang berada di dalam cerita.

"Aku tahu.. Semuanya sudah hancur tak terbentuk lagi, nama baikku sudah tidak bisa dikatakan nama baik lagi.." SinB terharu pada sahabatnya ini, jadi ini alasannya ia berubah?

SinB menggelengkan kepalanya, "Aku pikir kau tidak sejahat itu.."

"Lalu??"

"Hatimu.. Hatimu hanya tidak bisa belajar untuk mengikhlaskan.. Hatimu terlalu egois," Umji menunduk.

"Aku tahu.. Kau bersedih atas Peristiwa itu.."

"Peristiwa? Peristiwa apa memangnya? Aku tidak bersedih tuh! Ini juga bukan hidupku, aku hanya 'meminjam' peran disini saja!" Umji masih menunduk, hanya ingin membuktikan saja bahwa ia menyesal.

Menyesal masuk ke dalam cerita ini!

(Maksudnya Umji menyesal masuk ke dalam cerita, dimana Puteri Umji menjadi seseorang yang berwatak antagonis, Bukan menyesal masuk ke dalam cerita ini sungguhan, kalo Umji menyesal masuk ke dalam cerita ini.. Siapa donk yang jadi pemeran utama?)

"Tapi.. Kenapa kau mau berada di sampingku?"

"Karena aku tahu alasan pastimu kenapa kau menjadi seperti ini.."

Umji menatap girang SinB, jika SinB tahu alasannya, mungkin juga bukan SinB bisa membantunya.

"Ah.. Apakah kau bisa membantuku, bi-ie?" SinB tersenyum ketika gadis berhati dingin ini memanggilnya dengan panggilan 'Imut' itu (menurutnya).

If I'm In A Story [UMGA/SUMJI]✔️Where stories live. Discover now