12.| Stay Away From Each Other

238 39 0
                                    

"Umji.." Umji menoleh ke asal suara tersebut.  "Eunha? Ada apa?"

Eunha menunduk, setelahnya ia memegang lengan Umji.

"Biarkan aku melakukan ini untuk terakhir kalinya.."

"Kenapa?" Umji mengerutkan dahinya, "nyanyikan aku lagu tidur..." Umji terdiam lalu mengangguk.
...

"Biarkan aku melakukan ini untuk terakhir kalinya.. Lebih baik kau membenciku saja, seperti dulu.."

Umji mengusap kepala Eunha, ia terdiam menatap Eunha yang sedang tidur nyenyak di pahanya.

"Eunha-ssi.."

Eunha sudah tertidur.. Umji terdenyum, bukankah Eunha tidak kesepian dalam tidur lagi?

Umji pun melangkah kan kakinya untuk keluar dari kamar Eunha.

Ia berjalan menelusuri koridor kerajaan, lalu

Srett

"Eh? Siapa disana?"

"Itu saya tuan putri.." Namjoon memunculkan batang tubuhnya di hadapan Umji.

"Ah.. Begitu ya.." Umji tersenyum, "Bagaimana tadi? Apakah pangeran Vernon bahagia atas kedatangan tuan putri? " Umji tersenyum.

"Sepertinya iya.. Kulihat dia selalu tersenyum," Namjoon menganggukan kepalanya.

"Tapi.. Namjoon.. Bisakah kita bicara sebentar? Sebelum para dayang mencariku.." Namjoon mengangguk.

Dengen kecepatan kilat kini Umji sudah berada di ruangan Namjoon.

"Huh~ kepalaku sedikit pusing," Namjoon hanya tersenyum.

"Itu biasa untuk yang mengalami pertama kali.." Umji mengangguk mengerti.

"Aku ingin kau membantuku.." Namjoon mengernyitkan dahinya, "Membantu?"

"Iya.. Buat aku seolah olah berada di dekat Eunha, aku lihat sepertinya Eunha juga mulai menjauhiku.. Aku tahu, dia kesepian.. Aku tak ingin membuatnya begitu.." Namjoon mengangguk mengerti.

"Maaf tuan putri.. Tapi, aku tak bisa membantu untuk hal itu.." Umji menunduk.

"Kau tahu bukan? Dari balik wajah adiwarnanya Eunha memiliki dendam dan kemarahan yang lebih dalam daripada anda.."

"Eh?" Umji memandang Namjoon tak mengerti.

"Kau bilang kau ingin membuat Eunha tidak kesepian bukan? Apakah tuan putri tahu keinginan egois Eunha?" Umji terdiam. Tak mengerti.

"Maaf.. Maksud saya Tuan putri Eunha.."

"Putri Marioline itu ingin kau pergi jauh dari sini, dan tak kembali lagi.. Itu yang putri Eunha inginkan.. Maka ia akan kembali seperti semula.." Umji menatap Namjoon terkejut.

"Benarkah itu?"

"Ya.. Aku tahu orang seperti apa Eunha itu, ia persis sekali seperti leluhurnya.. Adiwarna, anggun, namun.. Licik"

"Apakah anda akan pergi dari sini? Hanya untuk membuat si putri Marioline itu bahagia?" Umji terdiam untuk kesekian kalinya.

Jujur saja, ia juga bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Sepertinya kasih sayang yang diberikan Raja Suga kepadamu tidak membuatmu nyaman, bukan?" Umji hanya diam tak ingin berkata.

"Kasih sayang?" Namjoon mengerutkan dahinya.

"Bagaimanapun juga, Yang mulia masih tetap menyayangi anda.." Umji mengangguk mengerti.
...

Suga menatap kertas kertas dan cairan tinta yang menodai kertas tersebut.

"Hmm.. Menurutmu? Apakah aku harus membuat pesta Debut untuknya?" Suga mengetuk satu jarinya kearah dagu.

"Untuk tuan putri Eunha? Hmm.. Itu, terserah anda.." Jimin hanya tersenyum.

"Bukan.. Untuk Umji," Jimin menatap Suga tak percaya.

"Ah..tentu saja itu harus!" Suga menganggukan kepalanya. "Baiklah.. Tolong atur jadwal pesta Debut Umji untuk tahun depan," Jimin mengangguk mengerti.
..

Memang agak sedikit.. Tapi udah kupublish hehe..

If I'm In A Story [UMGA/SUMJI]✔️Where stories live. Discover now