9.| Extraordinary Helper Magic

251 38 0
                                    

Umji mengukir ulasan senyum itu di bibirnya.  Ia membawa hidangan dengan kereta untuk makanan yang ia bawa untuk Suga.

Umji hanya ingin satu permintaanya dikabulkan, mendapat kasih sayang Suga kembali.

Para penjaga yang berada di depan pintu ruangan Suga, pada akhirnya membuka kan pintu untuk Umji.

Krakkk

"Ayahanda.. Apakah kau sibuk?"

Suga menghentikan aktifitasnya ketika sedang menulis sesuatu.

Ia menatap Umji datar dan dingin.

Umji merasakan aura aneh ditatapan Suga, ah.. Umji mengerti Suga pasti sedang sibuk. Sia sia sekali ia membawakan makanan ini.

"Ah.. Sedang sibuk ya? Kalau begitu.. Aku pergi saj--"

"Aku tidak sibuk..

Umji terdiam ditempatnya.

"Tidak sibuk dia bilang? Tapi tangannya masih saja memegang pena itu,"

Tak

Suga menghampiri Umji, lalu duduk di sofa yang berbalut dengan emas itu.

"Kenapa hanya berdiri? Duduk.." Umji tersadar dari lamunannya lalu duduk di sofa berhadapan dengan Suga.

"Kau membawa apa?"

"Sepertinga sihir itu berhasil! Lihatlah.. Suga sekarang mulai berbicara padaku, hehehe.."

"Emh.. Aku membawakan hidangan untuk ayahanda.." Umji meletakaan hidangan itu di depan meja yang memisahkan sofa yang diduduki Suga dan Umji.

"Minumlah papa.. Aku membawakan teh hangat, kue kayu manis, dan lainnya!" Suga mengambil teh itu. Menyeruputnya secara perlahan.

"Bagaimana? Apakah ayahanda sudah merasa baikan? Setelah minum teh itu? Aku yang membuatnya untukmu.." Suga hanya mendelik kearah Umji.

"Banyak tanya sekali, lebih baik teh yang dibuatkan oleh Eunha," Umji terdiam.

"Mengecewakan sekali dia?! Bisakah dia menghargaiku sedikit saja?"

"Em.. Ayahanda?"

Suga menatap Umji.

"Bisakah aku dan ayahanda pergi berjalan jalan? Hanya berdua saja.. Dirasa aku merindukan acara jalan jalan kita seperti dulu," Umji tersenyum manis kepada Suga.

Tapi, sepertinya itu tidak mendapatkan efek apapun.

Suga melangkahkan kakinya kembali ke arah meja kerjanya.

"Baiklah.. Jika kau yang meminta, aku akan menemuimu setelah siang nanti tiba!" Umji menganggukan kepalanya.
...

"Ayahanda.." Eunha memegang lengan Suga dengan erat.

"Hm?"

"Bisakah anda berjalan jalan mengelilingi taman istana bersama saya?" Suga hanya menatap Eunha datar.

Apakah Suga akan menepatinya pada Umji?

"Hmm.."

"Benarkah? Apakah anda tidak keberatan? Terimakasih ayahanda.."

"Maksudku aku sibuk!" Eunha melepaskan pegangan Eunha lalu pergi berlalu di hadapannya.

Terlihat sekali raut wajah kekecewaan diwajah Eunha.
...

Umji tersenyum senang ketika Suga menggandeng lengannya saat berjalan jalan.

"Kenapa kau selalu menunjukkan senyumanmu itu?"

Umji menatap Suga.

"Aku senang ayahanda bisa menepati janjimu.." Suga hanya tersenyum tipis, sangat tipis hingga tidak terlihat.

"Kau tak pernah mendengar ya? Bahwa aku adalah raja Evoleth yang tak pernah mengingkar janji," Umji tersenyum, iya juga sih..

"Ayahanda.. Aku lelah," Suga hanya melirik Umji sekilas.

"Tahu begitu kau tak usah mengajakku untuk berjalan jalan bersama," Umji menunduk sedih.

"Ayahanda.."

"Haish.. Kenapa Eunha ada disini sih?"

Eunha tersenyum kecut.

"Kukira ayahanda benar benar sibuk, namun anda.. Sedang.."

"Eunha.. Biarkan aku menghabiskan waktu dengan Umji sebentar, kita sudah sering begini bukan? Aku ingin bersikap adil terhadap putri putri ku!" Umji menatap Suga terkejut.

"Aku ingin bersikap adil terhadap putri putri ku!"

"Aku ingin bersikap adil terhadap putri putri ku!"

"Aku ingin bersikap adil terhadap putri putri ku!"

Kata itu.. Yang selama ini diharapkan oleh Umji, "apakah ini berhasil?"

Umji harap.. Iya..

...

To be continued.. Kayaknya Umji udah dapet  perhatian nih dari Suga.. Wkwkwk, tapi Eunha gimana nih?

If I'm In A Story [UMGA/SUMJI]✔️Kde žijí příběhy. Začni objevovat