8.| Just Alone

236 42 0
                                    

"SinB-ya.. Haruskah kau kembali hari ini?" SinB tertawa ketika Umji merajuk kepadanya.

"Biasanya kamu tak pernah begini jika aku kembali? Hmm? Kenapa memangnya?"

"Tentu saja.. Bagaimana aku bisa menyelesaikan misi itu?" SinB memeluk Umji.

"Aku tahu.. Kamu bisa.."

Umji melepaskan pelukan itu, lalu menatap SinB dengan cemberut.

"Jangan begitu! Aku tak suka.." Umji tersenyum.

"Aku tidak akan cemberut lagi.. Hmm aku tersenyum, lihatlah!" SinB tersenyum kesekian kalinya.

"Aku akan kembali lagi kesini! Mungkin.. Sampai dihari debutmu nanti!" Umji mengangguk.

"Benarkah aku bisa bertahan hidup sampai hari debutku? Tak memungkinkan.."
...

Setelah kepergian SinB kembali ke kekaisarannya Leighton, hari hari Umji semakin tidak baik.

Hanya selalu dihibur oleh dayang dayang istana saja menurut Umji tak cukup, apalagi tak ada seseorang yang membantu Umji untuk membuat misi.

Apalagi, Suga sudah berkata bahwa Suga tak ingin melihat Umji mendekati Eunha lagi, dan ia juga tak ingin melihat wajahku lagi.

"Huh.. Jahat sekali bukan dia?"

"Tapi.. Aku sama sekali tak sedih tuh! Untuk apa aku meminta kasih sayang kepada seseorang yang telah membunuh ibuku?!"

Umji sangat bosan, bahkan begitu bosan. Ia memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan berjalan jalan ditaman kerajaan.
...

Umji tersenyum ketika memandang tanaman tanamam indah di di taman kerajaan ini, "Ternyata jika dilihat lihat istana ini indah juga.."

Brak!

"Eh?"

Umji berlari kearah asal suara, yaitu suara dentuman keras didekat semak semak belukar.

Umji mendekatinya.

"Siapa?"

"Eh.. Emm.. Tuan Puteri Umji?"

Umji mengernyitkan dahinya, kenapa pria paruh baya ini mengenalnya?

"Ah.. Biar saya bantu, paman.." terlihat tatapan terkejut dari pria itu.

"Te.. Terimakasih Tuan Putri.." Umji menunjukkan senyumannya.

"Ah.. Perkenalkan, saya Nicholas Namjoon Azrenato, penyihir istana.. Saat saya sedang teleportasi, tiba tiba saja saya malah terjebak di semak semak belukar ini," Umji mengangguk mengerti.

"Tapi.. Tunggu! Penyihir?! Jadi.. Penyihir itu benar benar.. Ada?!"

"Emm.. Penyihir?" Namjoon mengangguka kepalanya, Namjoon tersenyum ketika melihat raut penasaran dan Excited Umji ketika ia menyebutkan kata penyihir.

Namjoon tentu tahu, kabar tentang putri Umji yang terpandang buruk oleh orang lain. Tapi, entah kenapa.. Ia merasa bahwa Umji sekarang sangat berbeda. Dan ia suka itu!

"Penyihir?" Namjoon mengangguk.

"Bisakah kau memberitahuku tentang penyihir? Emm.. Maksudku.. Seperti, mantra mantra? Dan.."

"Dengan senang hati Tuan Puteri.."
...

Umji kini berhadapan dengan Namjoon, "Terimakasih teh hangatnya Puteri.." Umji hanya mengangguk.

"Hmm.. Apakah kau bisa melakukan sesuatu kepadaku?" terlihat raut aneh dari kening Namjoon.

Apakah.. Umji mengatakan hal yang salah? Sepertinya tidak..

"Melakukan sesuatu untukmu? Apa?" Umji tersenyum.

"Jadi.. Aku ingin kau menyihirku, supaya aku bisa dicintai kembali oleh ayahanda.. Dan juga dicintai oleh rakyat dan orang disekitarku.." Namjoon terdiam sebentar.

Setelah nya ia tertawa hambar.

"Bukankah tuan puteri telah mendapatkan cinta dari yang mulia?"

"Tidak tuh! Ayahanda hanya menyayangi Eunha saja.." Namjoon tersenyum melihat tingkah laku Umji.

Ia sangat kagum, kini putri angkuh dihadapannya tidak kembali seperti dulu.

"Hmm.. Aku salut untuk usaha mu supaya bisa berubah.. Kalau begitu, boleh aku menunjukkan sesuatu?" Umji menatap namjoon dengan kepala yang miring ke sebalah kanan.

Cring!

Umji merasakan tubuhnya melayang di udara.

"Woah? Apa ini huh?!" setelahnya Umji kembali ke sofa yang ia duduki, banyak sekali *Glitter* yang mengelilingi tubuhnya.

"Itu adalah sebuah sihir yang bertahan selama kau melakukan hal yang baik! Fungsinya adalah.. Itu bisa membuatmu dengan mudah membuat semua orang percaya dan yakin bahwa tuan putri sudah berubah menjadi putri yang baik,"

"Hm?"

"Semua orang akan berpikiran positif ketika puteri melakukan suatu kebaikan.."

Umji masih tak mengerti,

"Kau tak mengerti? Cobalah!!"

Brakk!

Terlihat seorang dayang istana yang terjatuh dekat ruangan yang Umji dan Namjoon tempati.

Umji segera pergi keluar untuk melihatnya.

"Ah.. Kau tak apa? Biarku bantu.." Umji menarik pelan lengan dayang teraebut.

"Ah.. Terimakasih tuan putri.. Anda memang memiliki hati yang sangat baik.." Umji tersenyum.

Tapi..

"Dayang itu sama sekali tak terkejut ketika aku membantunya?"

Namjoon mendatangi Umji.

"Itu cara kerjanya.. Mereka akan langsung percaya dan yakin bahwa kau telah berubah.."

"Apakah.. Itu juga berfungsi untuk ayahanda?"

"Hmm.. Mungkin," Namjoon tersenyum, membuat lesung pipi manisnya itu terlihat.

...

To be continued.. Wahh sekarang namjoon yang datang buat bantuin Umji nih.. Hehehe

If I'm In A Story [UMGA/SUMJI]✔️Where stories live. Discover now