PART 1

7.3K 428 56
                                    

HAPPY READING 📖
_
_
_

Hari ini Sandra dan keluarganya menghadiri acara peresmian Sadewa's Hotel. Sandra mengenakan dress selutut berwarna maroon dan flat shoes yang senada. Rambut panjang yang dia gerai menutupi lehernya yang menggoda, terkesan 'seksi'. Sandra mengikuti orang tuanya menemui pemilik acara yang berada di salah satu meja.

"Selamat Pak Hendra atas peresmian hotel baru milik anda, semoga berjalan dengan sukses," ucap papa memberikan doa lalu menyalami orang yang papa nya panggil Hendra, lalu wanita disebelahnya kemudian seorang pria dan terakhir wanita muda yang kelihatannya adalah anak dari pemilik acara ini. Bela, mama nya Sandra juga menyalami mereka semua di ikuti oleh Sandra.

Saat bersalaman dengan pria muda itu tubuh Sandra terasa seperti tersengat listrik, jantungnya berdetak dengan cepat dan paru-parunya seakan berhenti memompa oksigen.

Sandra butuh pasokan oksigen sekarang juga!

Ya Tuhan pria di depannya ini sangat tampan dan terlihat dewasa namun sayang pria itu tidak membalas senyumannya. Sandra menunduk merutuki kebodohannya karena memuja pria tadi yang nyatanya sama sekali tidak meliriknya. Sandra kecewa.

"Terima kasih Pak Bagas sudah mau meluangkan waktunya untuk menghadiri acara kami," jawab pak Hendra.

"Sama-sama, Pak. Kalau begitu kami permisi dahulu., kata papa lalu pergi setelah mendapatkan jawaban. Kami pergi ke tempat makan, ini yang paling aku suka saat menghadiri acara, makan horeeeeeee!.

Sandra berjalan ke arah meja yang terdapat minuman dan juga kue. Lalu ada orang yang datang di sampingnya mengambil minuman juga, ternyata orang itu adalah pria tampan yang tadi ia puji-puji.

Muka Sandra terlihat memerah mengingat pemikiran bodohnya tadi. Lalu Sandra terkejut saat pria itu menepuk pundaknya.

"Gantian boleh? Saya ingin mengambil kue yang ada didepan kamu," ucap pria itu dengan suara berat tapi lembut. Sandra mengangguk lalu bergeser untuk memberikan tempat pada pria itu.

Sandra masih meneliti wajah pria itu, dia tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak berbuat itu. Ini sungguh memalukan tapi Sandra benar-benar tidak bisa melewatkan kesempatan ini, menatapnya dari jarak yang cukup dekat, dapat mencium wangi parfum milik pria di depannya ini.

Mungkin bagi sebagian orang, Sandra adalah wanita yang sangat beruntung bisa berdiri dihadapannya pria itu. Bagaimana tidak, mereka yang berhadapan langsung dengan Gatra akan mendapatkan tatapan tajam dari pria itu jika sudah seperti itu maka mereka akan memilih langsung pergi dari hadapan Gatra.

Gatra yang tidak pernah berbicara halus dengan orang lain kini melakukannya dengan Sandra.

"Kenapa?" Gatra melayangkan pertanyaan itu pada Sandra. Karena dari sudut matanya dia bisa melihat bahwa gadis di sampingnya itu terus menatapnya membuat Gatra menjadi penasaran dengan apa yang sedang dipikirkan gadis itu.

Sandra masih belum menyadari bahwa orang yang ia tatap kembali menatapnya. Melihat itu kening Gatra berkerut lalu menepuk pundak gadis itu yang membuat Sandra terkejut dan menjerit kecil. Sandra terkejut karena dia sudah tertangkap basah memperhatikan pria itu. Sandra gugup tidak tau akan mengatakan apa jadi dia hanya diam saja.

"Kenapa? Apa kamu sedang sakit?" tebak Gatra.

"Ti-tidak saya ha-hanya sedang melihat makanan di sana, ah iya itu," ucap Sandra gugup dan segera menunduk. Dia merutuki jawaban spontan yang keluar dari mulutnya. Sudut bibir Gatra berkedut ingin menertawakan gadis di hadapannya ini namun ia tahan tidak ingin merusak wibawanya di hadapan banyak orang. Mungkin lain kali, lain kali? Apakah ia akan bertemu gadis itu lagi, entahlah semoga iya.

GATRA Where stories live. Discover now