PART 23

2.3K 133 8
                                    

HAPPY READING 📖
_
_
_

Sandra jengkel, sedari tadi miss Agnes selalu mengikutinya untuk menanyakan apa yang di maksud Sandra atas perkataannya dulu.

Guru ini benar-benar menguras tenaga Sandra karena berlari menghindari guru itu tapi tetap saja miss Agnes menemukannya.

Sandra mengatur nafasnya yang memburu, dia mencari tempat duduk yang sepi. Miss Agnes juga ikut duduk di sebelah Sandra.

"Jadi?"

"Gatra udah punya calon istri!"

"Saya tau. Maksud saya itu siapa calon istri Pak Gatra."

"Manusia."

"Namanya, Sandra!"

"Iya."

"Hah?"

"Namanya Sandra."

"Nama calon istri Pak Gatra? Namanya Sandra?"

"Iya, Miss."

"Kamu--" Sandra mengangguk tegas. Sandra tidak lagi memikirkan risiko yang akan terjadi saat ia berkata seperti itu ke gurunya tersebut.

"Bagaimana bisa? Kamu masih sekolah! Kamu gak pantes buat Pak Gatra yang sudah dewasa!" jata-kata itu membuat Sandra naik pitam. Dia memang masih sekolah tapi dia pantas bersanding dengan Gatra! Sandra menatap guru itu sengit seakan siap mengibarkan bendera perang.

"Apa maksud Anda?"

"Iya. Kamu tidak pantas untuk Pak Gatra!"

"Lalu yang pantas siapa? Anda?" tanya Sandra remeh.

"Saya memang pantas untuk Pak Gatra!" jawab miss Agnes percaya diri.

"Cih! Mana mau Gatra sama Anda. Gatra sangat sangat mencintai saya, bahkan jika saya suruh ini itu pasti dia mau."

"Kamu mau saya laporkan kepada kepala sekolah karena kamu akan menikah?" ancam miss Agnes, dia tidak rela jika laki-laki yang ia cintai akan menikah dengan remaja yang tidak lain dan tidak bukan adalah muridnya sendiri.

"Oh, silahkan saja, saya tidak takut," tantang Sandra dengan berani. Dia tidak takut sama sekali dengan guru satu ini, lagi pula Gatra pasti akan menanganinya jika itu terjadi.

"Awas kamu. Saya tidak akan membiarkan kamu bahagia dengan Pak Gatra!" setelah mengucapkan itu miss Agnes pergi entah kemana. Sandra masih saja duduk di tempatnya tidak berpindah posisi. Kepala Sandra pusing, dia belum sarapan pagi ini karena dia sudah terlambat dan lagi dia juga mendapat hukuman karena keterlambatannya, lari lapangan 5 kali membuat tubuhnya lemas. Satu lagi, dia berlari tidak melihat arah karena ingin menghindari miss Agnes.

Matanya berkunang-kunang, pusing yang ia rasakan semakin lama semakin sakit membuat Sandra terjatuh di hamparan rumput. Dia pingsan.

– GATRA –

Gatra berlari di sepanjang koridor, dia langsung meninggalkan pekerjaannya setelah mendapat kabar bahwa Sandra pingsan di sekolahan.

Gatra dapat melihat kedua sahabat Sandra sedang duduk di depan UKS menunggu dokter keluar.

Kenapa Rara dan Anggun menelfon Gatra? Karena dulu Sandra pernah berpesan kepada mereka jika ada apa-apa dengan dirinya jangan menghubungi orang tuanya terlebih lagi mamanya. Sebab itulah mereka akhirnya menelfon Gatra melalui ponsel Sandra.

"Gimana keadaan Sandra?" tanya Gatra tidak sabaran.

"Belum tau, dokter juga belum keluar," jawab Anggun.

GATRA Where stories live. Discover now