PART 17

2.7K 162 7
                                    

HAPPY READING 📖
_
_
_

"Mau makan apa?" ucap Gatra sambil membolak-balikkan buku menu yang ada di tangannya.

"Samain aja!" balas Sandra, Gatra segera memesan makanan kepada waiters. Waiters yang mencatat pesanan Gatra tersenyum-senyum karena dia dapat berbicara dengan laki-laki tampan ini.

Gatra yang sejak tadi berbicara namun tidak di indahkan akhirnya mengibaskan tangannya ke udara tepat di depan wajah waiters itu.

"Eh, iya mas, mau pesan apa?" tanya pelayan itu terkejut. Mukanya memerah malu karena tertangkap basah memandangi laki-laki itu.

"Makanya Mbak, kalau kerja yang bener! Di depannya ada ceweknya masih aja di lirik," celutuk Sandra dengan santai tapi tajam.

Pelayan itu menunduk malu. Dia segera mencatat apa pesanan mereka lalu berkata permisi.

Gatra mengusap puncak kepala Sandra lembut, gadis yang sangat berani. Sandra tidak terganggu dengan aktivitas wajib baru Gatra, mengelus rambutnya.

Sandra sedang membalas pesan dari temanya yang berkata bahwa ada pekerjaan rumah--PR-- matematika. Mapel yang sangat sulit dan sangat di benci oleh Sandra dari ia sekolah Dasar hingga SMA ini.

Elusan pada kepala Sandra berhenti ketika pelayan datang membawakan pesanan mereka. Gatra mengambil ponsel Sandra, memasukannya ke dalam saku celananya. Dia tidak ingin Sandra makan sambil bermain ponsel.

– GATRA –

"Gatra," panggil Sandra.

"Apa hm?" balas Gatra kemudian mencium kening Sandra sekilas. Sandra sudah tidak terkejut lagi, dia sudah terbiasa dengan sikap Gatra.

"Bantuin aku bikin PR matematika," dia mengeluarkan senjata ampuh miliknya, puppy eyes.

Gatra mengangguk tanpa bantahan. Apapun yang Sandra minta selagi ia masih bisa memberikannya, Gatra sungguh rela.
Sandra mengambil buku didalam kamarnya lalu kembali ke tempat Gatra berada.

Dia menunjukkan PR yang dia maksud kepada Gatra.

"Ini mudah," ucap Gatra.

"Benarkah? Coba kamu kerjain," balas Sandra sumringah. Akhirnya dia tidak perlu repot-repot untuk berfikir keras.

"Ini caranya gini--" Gatra menjelaskan secara detail bagaimana cara menyelesaikan masalah dalam tugas matematikanya. Sandra hanya menjawab iya, ok, oh gitu, masa, dll. Tapi jujur Sandra sungguh tidak paham, dia menjawab seperti itu agar Gatra segera melanjutkan menyelesaikan tugas milik Sandra.

"Sudah selesai! Kamu pahamkan?" tanya Gatra sedikit tidak percaya dengan raut wajah Sandra.

"Enggak!"

Gatra melongo mendengar jawaban Sandra, lalu dari tadi dia berkata ok, iya, oh gitu itu ngapain? Jika saja di hadapannya bukanlah Sandra, sudah sedari tadi Gatra memaki orang itu.

Sabar Gatra, kalem!

"Gatra."

"Apa sayang?"

"Aku ngantuk, pengen tidur," Sandra menguap lebar tanpa malu sedikitpun. Oh, Gatra mulai sekarang harus terbiasa dengan sikap Sandra yang errr.

"Masukan buku tugas kamu ke dalam tas, terus ke kamar mandi cuci muka, tangan sama kaki lalu tidur. Aku pulang dulu ya" jelas Gatra. Sandra mengangguk paham, kemudian mengantarkan Gatra hingga di depan gerbang. Setelah melihat Gatra melajukan mobilnya, Sandra masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu.

GATRA Where stories live. Discover now