PART 3

4.8K 324 31
                                    

HAPPY READING 📖
_
_
_

Sesampainya di rumah dia berjalan ke kamarnya. Rencananya nanti setelah selesai makan malam ia akan berterus terang tentang perasaannya terhadap Sandra kepada orang tuanya. Dia sangat berharap mereka mau merestui pilihan Gatra, ia harus optimis akan mendapatkan restu demi gadisnya.

Gatra tertidur di sofa panjang yang ada di dalam kamarnya, dia tidak peduli jika saat ia terbangun tubuhnya terasa sakit semua. Yang ia butuhkan saat ini ada menyiapkan diri mengatakan semuanya kepada orang tuanya.

Gatra terbangun, melirik jam dinding yang sekarang menunjukkan angka enam, cukup lama bagi Gatra. Dia bangun dari tempatnya berbaring menuju kamar mandi. Gatra mulai menyiramkan air ke seluruh tubuhnya, merasa ritualnya sudah selesai dia segera memakai pakaiannya.

Dia turun ke bawah dan berjalan ke meja makan, memang ini sudah waktunya untuk untuk melakukan aktivitas wajib mereka, makan malam. Jika ada acara atau hal lainnya yang mendesak, Papanya akan tetap memaksa anak maupun istrinya untuk makan malam bersama terlebih dahulu baru melanjutkan kegiatan masing masing.

"Tadi pagi kemana saja izin joging tapi pulang hampir sore?" tanya Heni, mamanya Gatra sembari mengambilkan nasi dan lauk untuk Hendra, suaminya.

"Dari rumah teman," jawab Gatra singkat lalu ikut mengambil makanan.

"Siapa?"

"Ada lah," Gatra menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Kak, anterin ke toko buku yuk," pinta Dania pada kakaknya.

"Malam ini?" tanya Gatra.

"Iya, anterin ya kak," balas Dania lalu mengeluarkan jurusnya, puppy eyes.

Jika sudah seperti itu Gatra tidak akan sanggup menolak permintaan sang adik akhirnya Gatra mengangguk setuju, tidak apa lagi pula ia sedang tidak sibuk. Dia juga sangat jarang bisa menemani adiknya, Gatra terlalu sibuk dengan pekerjaannya di kantor.

Dan sepertinya Gatra tidak bisa membicarakan tentang keinginannya kepada orang tuanya, waktunya sedang tidak tepat.

– GATRA –

Sekarang Gatra sedang berada di toko buku bersama sang adik, Dania. Gatra sedang berkeliling di barisan buku fiksi remaja mungkin saja ada buku yang menarik perhatiannya, sedangkan Dania sudah berkeliling kemana dia tidak tau.

Di barisan kedua Gatra menajamkan matanya saat melihat buku yang bertema percintaan antara pria yang sudah bekerja dan gadis pelajar. Sama seperti ceritanya. Gatra membaca deskripsinya sebentar lalu membawa buku itu ke kasir ternyata disana Dania sudah menunggunya. Dia membawa empat buku sedangkan Gatra hanya satu, tiba-tiba Gatra teringat dengan Sandra lalu ia kembali ke barisan buku-buku tadi lalu memilih satu untuk gadisnya.

"Beli apa lagi kak?" tanya Dania heran saat melihat Gatra berjalan cepat ke barisan buku tadi.

"Beli buku lah masa beli cireng," jawab Gatra ogah-ogahan. Dania tak peduli dengan jawaban kakaknya berlalu pergi setelah pegawai kasir memberikan paper bag yang berisi buku miliknya.

"Kak ke sana yuk lihat-lihat," tunjuk Dania ke salah satu toko hoodie dan menaik-turunkan kedua alisnya. Gatra mengangguk pasrah, lagi-lagi ia tak tega menolak permintaan adiknya.

Mereka memasuki toko tersebut, mencari hoodie yang menurut mereka cocok untuk tubuhnya. Gatra tertarik pada hoodie berwarna navy, couple dengan tulisan 'Boy' dan satunya lagi 'Girl'.

Apa dia belikan saja untuk Sandra? Sepertinya cocok untuk ukuran tubuhnya, Gatra memanggil salah satu pegawai disana untuk mengambilkan hoodie tersebut dan membungkusnya. Dania datang membawa dua hoodie, putih dan maroon.

GATRA Where stories live. Discover now