PART 28

2.3K 118 6
                                    

HAPPY READING 📖
_
_
_

"Aku harus kuliah di mana?"

"Terserah kamu. Pilih yang benar-benar kamu suka, jangan sampai kamu udah masuk universitas yang itu malah pengen yang lain lagi," nasihat Gatra kepada Sandra sambil mengusap lembut rambut panjang Sandra.

Setelah tadi Sandra mengadakan acara menasihati laki-laki itu, dia mengantuk dan akhirnya tertidur di sofa panjang yang tersedia di ruangan Gatra. Saat Gatra ingin memindahkan perempuan itu ke kamar pribadinya, Sandra merancau tidak mau dan mengancam Gatra bila ia tidak akan pernah datang ke sini lagi. Akhirnya Gatra mengalah dari pada hal itu benar-benar terjadi.

– GATRA –

Kini mereka berdua sedang membahas mengenai tempat kuliah Sandra. Gatra tau bagaimana rasanya memilih kuliah di mana karena dia juga pernah mengalaminya. Sama seperti Sandra, dulu Gatra juga merasa bimbang menentukan sebuah pilihan.

"Mau di universitas tempatku dulu?" tanya Gatra.

"Hm, nantilah, aku pusing," ujar Sandra menyenderkan kepalanya di bahu Gatra.

"Gak usah kuliah aja gimana?"

"Maksudnya apa? Kamu gak izinin aku belajar lagi?!"

"Bukanya gitu, kamu gak usah kuliah aja nanti biar aku bisa langsung nikahin kamu," jelas Gatra.

"Dih! Nunggu beberapa tahun masa gak bisa?"

"Gak."

"Ya udah gak usah nikah," memasang wajah cemberut. Bibirnya juga ke depan beberapa centi.

"Dih. Ngambek."

"Bodo amat gak peduli."

"Haha... Mau makan enggak?" tanya Gatra kepada Sandra.

"Aku pengen makan seblak level 9," ucap Sandra sambil menunjukkan puppy eyes nya.

"No! Aku gak mau kamu makan itu, itu gak sehat. Yang lain aja!" tolak Gatra.

"Pengen mie level yang pedes!"

"Yang lain!"

"Samyang."

Hah! Seperti inilah jika Gatra bertanya kepada Sandra dia mau apa. Pasti jawabannya adalah jawaban yang tidak di inginkan oleh Gatra.

Sandra menyukai makanan yang pedas, padahal dia memiliki riwayat penyakit maag. Sandra tidak pernah mendengarkan apa yang di katakan orang tuanya maupun Gatra jika mereka menasihatinya agar tidak mengonsumsi makanan yang terlalu pedas.
Bukan Sandra namanya kalau menurut.

"Gatra."

"Hm?"

"Ke kantin yuk! Aku pengen sesuatu."

"Pengen apa?"

"Kepo! Ayo!" Sandra menarik tangan Gatra agar laki-laki itu berdiri.

Gatra menyimpan datanya terlebih dahulu baru mengikuti Sandra yang sudah berjalan beberapa langkah di depannya.

Di kantin, Gatra di paksa duduk oleh Sandra. Dia bertanya pada Gatra ingin memesan apa. Setelah itu dia pergi ke stand lalu memesan makanan yang di pesan Gatra dan dia kemudian kembali duduk di hadapan Gatra.

"Pesen apa?" tanya Gatra.

"Biasa," mendengar jawaban itu pikiran Gatra mulai negatif. Biasa seperti apa?

Setelah beberapa menit pesanan mereka berdua datang.

Dahi Gatra mengernyit melihat apa yang di pesan Sandra. Mie pedas! Gigi Gatra gemeletuk, gadis dihadapannya ini benar-benar ingin membuatnya darah tinggi. Yang di pandang hanya tersenyum manis.
Seakan tau bahwa Gatra sedang marah, Sandra bangkit dari duduknya lalu duduk di paha Gatra.

GATRA Where stories live. Discover now