PART 5

4.1K 312 28
                                    

HAPPY READING 📖
_
_
_

Sandra membuka isi paper bag yang diberikan oleh Gatra. Hoodie dan novel! Hoodie biru muda dengan tulisan 'Girl' di bagian dada.

Sandra segera mengambil ponselnya lalu mengirim pesan kepada Gatra.

To: Gatra
Gatra terima kasih buat hoodie dan novelnya aku suka:)
Aku panggil nama aja boleh gak sih?

Tak berapa lama pesan itu di balas.

From: Gatra
Sama-sama. Jaga barang itu!
Boleh kok, terserah kamu aja yang penting nyaman.

To: Gatra
Ok. Siap boss.

Tentang nomor ponsel, mereka berdua sudah bertukar kontak tadi saat berbincang di kafe.

Sandra menaruh ponselnya di nakas dekat tempat tidurnya, dia berbaring di kasur queen size miliknya. Sandra bingung dengan perasaannya terhadap Gatra, cowok itu sangat baik kepadanya bahkan membelikan hoodie dan empat novel.

Sandra masih berkutat dengan pikirannya, sementara Gatra saat ini sedang tersenyum senang karena gadisnya menyukai barang yang ia kasih. Malam ini tekad Gatra sudah bulat, dia akan membicarakan tentang perasaannya kepada orang tuanya. Gatra perlu nasihat agar tidak salah memilih jalan.

Setelah selesai makan malam seperti biasa kami--Aku, papa, mama dan Dania-- berkumpul di ruang keluarga.

"Ma, Pa?" panggil Gatra.

"Dania gak dipanggil?" protes adiknya. Gatra hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Bisa bicara?" pertanyaan Gatra yang ia layangkan kepada kedua orang tuanya.

"Mau ngomong apa kelihatannya penting sekali," ujar Heni. Gatra mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya.

"Mama Papa ingat anak perempuan yang bersama rekan kerja Papa, Pak Bagas?" tanya Gatra.

"Ah, Bagas? Papa ingat kenapa?" tanya Hendra dengan tatapan menyelidik.

"Gatra menyukai perempuan itu, namanya Sandra dan sudah dua kali Gatra bertamu ke rumahnya. Gatra menginginkan hubungan lebih dengan Sandra, maka dari itu Gatra memberi tau Mama dan Papa. Bolehkah Gatra menyeriusi hubungan Gatra dan Sandra?" ujar Gatra dengan tegas dan tenang.

Heni terkejut mendengar pertanyaan anaknya yang menyukai gadis dari rekan kerja suaminya. Tak ayal dia ikut tersenyum mengetahui fakta itu, pasalnya anak Bagas dan Bela memang baik dan manis jadi tidak salah kalau anaknya langsung menyukai gadis itu.

"Apa kamu sudah memiliki hubungan dengan Sandra?" Hendra tidak mau hubungannya dengan Bagas menjadi hancur. Dia dan Bagas sudah lama berteman.

"Tidak ada. Gatra baru membicarakan ini kepada Papa dan Mama. Gatra takut Sandra tidak mau menerima Gatra."

"Apa alasannya?"

"Papa tau sendiri Gatra sudah berusia dua puluh lima tahun sedangkan Sandra baru delapan belas tahun. Dia juga masih bersekolah, jadi ya begitulah," ucap Gatra sedikit pesimis.

GATRA Where stories live. Discover now