The Slimfit Theory

Theory 24

Kalo ada teman-teman single fighter yang baca dan merasa kurang berkenan dgn kata-kata atau pendapat yang aku tulis di sini, mohon dimaafkan. Aku nulis dari apa yang aku lihat, aku rasa, aku dengar di sekitarku. Aku terbuka buat kritik & sarannya ^^

Enjoy 💃🏻

~~~oo0oo~~~

Berapa lama sih, waktu yang dibutuhkan untuk kita tertarik sama seseorang?

Ada yang cuma butuh waktu beberapa detik langsung bilang jatuh cinta, ada yang butuh bertahun-tahun baru sadar kalau sudah tertarik dan jatuh cinta.

Bari bukan tipikal orang yang pertama. Bari butuh waktu untuk menyadari hatinya sudah jatuh untuk satu orang. Lalu dengan sepenuh hati Bari akan menjaga perasaan itu.

Jatuh cinta bukan cuma perkara 'aku cinta kamu, kamu cinta aku', lebih dari itu, harus ada komitmen untuk menjaga rasa cinta itu sendiri, belum lagi harus ada saling percaya, dan tanggung jawab untuk saling memberikan bahagia.

Ya, buat apa juga kan bilang cinta kalau cuma bikin pusing dan nggak bahagia?

Konsep Jatuh cinta ala Bari itu ribet, makanya Bari nggak mau sembarangan jatuh cinta. Biar nggak sia-sia aja sih semua keruwetan yang harus dia alami saat jatuh cinta dengan orang yang tepat.

"Ci, udah ya nangisnya."

"Oci masih mau nangis!"

Ini yang Bari maksud jatuh cinta ribet. Kalau nggak cinta, Bari mana mau mendengar cewek menangis sesenggukan lebih dari 15 menit.

Bari pasrah, nggak lagi berniat meminta Rosie untuk berhenti menangis. Aksi tutup mulut ala dirinya yang biasa, kayaknya berguna untuk saat seperti ini, hanya tangan Bari yang nggak berhenti mengusap punggung Rosie, sedang mulutnya terkunci rapat.

Pada saat seperti ini, Bari berharap kemampuan negosiasinya bersama klien bisa dia terapkan, sayangnya nggak semudah itu, Rosalinda!

Hari ini, Bari hanya berniat datang ke La Plaza untuk mengurus pekerjaanya. Selepas menyelesaikan urusan dengan manajer keuangan La Plaza, Bari yang berniat segera kembali ke kantor justru dipertemukan dengan penawaran racun penyakit malarindunya. Rosie yang berjalan sambil menunduk terlihat sangat lesu. Bari kangen berat, tapi nggak mungkin dia langsung memeluk Rosie, terlebih di sini, di tempat kerja Rosie.

Jadi dengan harapan bisa mendapatkan maaf, lalu pelukan sebagai penawar rindu, Bari membuntuti Rosie sampai ke kafe langganan pacarnya itu, memandangi dari jauh, sampai akhirnya nggak tahan untuk maju saat melihat pramusaji kafe itu mengusap kepala Rosie seperti yang biasa dia lakukan.

Sembarangan!

Bari memaki dalam hati, lalu dengan tekat sekeras baja menghampiri Rosie. Wajah terkejut Rosie dan mata gadis itu yang berkaca-kaca membuat Bari dengan cepat ambil sikap. Dengan tatapan memohon, Bari menggenggam tangan Rosie, meminta baik-baik pada gadis itu untuk mau mengikutinya ke mobil.