Roni si anak 'Bad boy'. walaupun nakal dan preman kelas, Roni tetap punya hati untuk membantu cewek keluaran kelas 10 AK 1 bernama Lidia. hubungan keduanya di persulit dalam rangkaian tragedi suka dan duka. Bagaimana Roni bisa luluh di hadapan Lidia...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
•Malam indah itu adalah malam terakhir antara aku dan dia. Malam sepi di sebuah taman alun-alun. Malam yang aku rancang demi menyatakan perasaanku kepada seorang gadis bernama Lidia. Gadis cantik berambut hitam kecokelatan dengan bola mata indah bak bulan purnama.
Lidia merasa gugup ketika duduk di kursi berkain putih. Kedua tangan lembutnya diletakkan pada meja bundar berkain serupa, bersebelahan dengan bucket mawar merah pemberian Roni.
Roni hanya tersenyum menatap Lidia. -"Gak usah takut. Kan, ada gue," bujuknya.
"I-Iya, Ron." Gugup Lidia menganggukkan kepala.
Roni cengengesan mengejutkan Lidia. -"Kenapa gugup gitu? Gue cuman mau ngomong sesuatu sama lu." Menatap serius wajah Lidia.
Roni perlahan memegang kedua tangan Lidia.
Tiba-tiba, suara letusan kembang api terdengar kala romansa antar dua sejoli itu bersemringah.
Lidia cukup takjub melihat letusan kembang api berwarna-warni dari balik pondok alun-alun.
"Lid ...." Roni menyebut halus nama Lidia.
Walaupun agak gengsi, Lidia memberanikan diri menatap wajah Roni.
Keduanya saling bertatapan dan berpegangan tangan.
Sorot mata Roni menyimpan banyak rekaman kejadian suka maupun duka. Senyuman tulus itu juga menandakan seberapa tegar ia menerima kenyataan.
