"Max? Om.." Al mencium punggung tangan Ayah Yuki dan berjabat tangan dengan Max.
"Kenapa diluar? Siapa yang jaga Yuki didalam..?"
Saat ini Al datang bersama Salsha ke rumah sakit."Yuki sudah bangun. Tapi masih trauma dengan laki-laki.
Didalam ada nyokap gue dan Keyna.." Jawab Max memberi tahu Al"Jadi gue belum bisa ketemu Yuki..?" Tanya Al terlihat sedih
"Untuk sementara belum Al. Lo sabar ya.." Max menyemangati sahabat nya itu. Walau dalam hatinya pun merasakan hal yang sama.
"Gue kangen banget sama Yuki, Max.." Ucap Al lagi
Salsha melihat kesedihan Al, prihatin. Semakin menyadari kesalahan yang telah dia perbuat. Tapi sekarang dia bisa berbuat apa? Selain berpura-pura tidak tahu?
"Kakak jangan sedih. Salsha jadi sedih juga liat kakak kayak gini.." Ucapnya menenangkan Al dan memeluknya.
"Kaka gapapa Sal. Ayo kamu tadi mau jengukin Yuki kan? Masuk aja. Kakak tunggu diluar.."
Salsha mengangguk setuju. Saat Salsha memasuki ruangan, Al menahan agar pintu ruangan itu tidak sepenuhnya tertutup, agar Al bisa mengintip dari sana. Hanya untuk melihat keadaan Yuki sekarang, yang sudah terbangun.
🍂🍂🍂
"Yuki sudah tidur kembali. Kalian mau jengukin..?" Ucap mamahnya Yuki keluar dari ruangan bersama Keyna dan juga Salsha.
"Al tadi sudah liat dari balik pintu Tan.." Jawab Al
"Al? Kamu besok masuk kuliah ya. Sama Max juga.." Mamahnya Yuki tau bahwa Al dan Max ini berapa hari sudah bolos kuliah karena menunggu Yuki dirumah sakit. "Habis kalian pulang, baru kesini. Supaya tidak terganggu kuliahnya. Lagian disini ada Tante yang jagain Yuki,
Secepatnya Yuki akan rawat jalan dirumah saja. Supaya kita lebih gampang merawat..""Baik Tan
Nanti kalo Al jadi lebih sering dari biasanya kerumah Tante, boleh..?""Boleh banget Al. Tante malah senang. Semoga dengan kehadiran kamu. Yuki jadi cepat sembuhnya.."
"Amin.."
🍂🍂🍂
Sudah beberapa hari ini, Al kuliah dengan risih karena kabar tentang keadaan Yuki yang sekarang sedang menjadi topik pembicaraan dikampusnya. Yuki memang masih dirawat di rumah sakit. Mungkin lusa sudah bisa pulang.
Al duduk melamun ditaman belakang kampusnya. Yang ada dalam fikiran nya sekarang hanya ada Yuki Yuki dan Yuki.
Cara agar Yuki cepat sembuh adalah trauma tentang kejadian yang pernah dialami Yuki bisa dilupakannya dan semua akan kembali normal seperti semula. Tetapi itu tidak semudah kedengarannya. Sulit untuk mendapatkan kepercayaan lagi dari Yuki tentang laki-laki."Hai Al.." Suara seorang perempuan terdengar dari belakang Al. Membuat Al menoleh sebentar pada Ariel yang saat itu menghampiri Al dengan senyum lebarnya. "Kenapa sendirian disini? Salsha mana..?" Tanyanya duduk disamping Al.
"Salsha dirumah.." Jawab Al sekenanya.
"Tumben ga ikut kekampus..?"
"Kemaren pulang larut dari Rumah Sakit. Habis jenguk Yuki.."
"Ohiya. Ngomong2 tentang Yuki, Yuki apa kabar Al? Bener ya kalo Yuki itu trauma..?" Tanya Ariel dengan tampang tanpa dosa.
"Ya seperti yang Lo denger.."
"Sabar ya Al.."
"Makasih.."
Ariel mengambil tangan Al. Dan menggenggam nya erat. Refleks membuat Al kaget dan buru-buru melepaskan.

YOU ARE READING
KAKAK AL (Completed)✓
Short Story"Aku akan selalu ada disampingmu. Ingat atau tidak kamu dengan aku, Aku tidak peduli.." Al Ghazali Kohler