Chapter 02

2.9K 243 1
                                    

DEMI KAKAKKU

NARUTO @ Masashi Kishimoto

And this fanfiction is mine :)

Sasuke Uchiha x  Naruto Namikaze (fem)
Itachi Uchiha x Kyuubi Namikaze

Rate M

WARNING!!!
OOC, AU, genderswitch, boyslove, typo(s), bahasa kasar, dll

Jangan bilang saya tidak memperingatkan, ya :))

Enjoy!


"BANGUN, NARUTO PEMALAS!!"

Teriakan Kiba membuat gadis itu tersentak dari tidurnya. Mengangkat kepalanya yang terkantuk-kantuk, ia mengucek sebelah mata sembari bergumam, "Selamat pagi."

"Pagi, pagi, matamu!" sungut Kiba.

"Selanjutnya ada kelas apa?" Mengabaikan Kiba, Naruto bertanya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Huh? Kita sudah tidak ada kelas untuk hari ini. Kau tidak lihat ruangan sudah sepi?"

Naruto yang baru berhasil mengumpulkan seluruh nyawanya memperhatikan sekitar. Hanya ada mereka berempat di ruang kelas yang sudah kosong melompong. Kiba yang mulai mengomel panjang pendek di depannya. Shikamaru yang bersandar pada meja dengan kedua tangan di saku celana. Juga Garaa yang duduk di dekat jendela membaca buku.

Cahaya matahari yang menembus kaca jendela itu membuat Naruto sadar, hari sudah sore.

"Kau tidur sejak kelas pagi. Saat dibangunkan untuk ke kelas berikutnya, kau berjalan bahkan tanpa membuka mata," ujar Shikamaru. "Merepotkan."

"..." Naruto menguap lebar.

"Punggungku pegal, deathglare para dosen ke arah kita membuatku duduk tegak terus menerus," keluh Kiba. "Gara-gara si pirang ini tidur sepanjang kuliah. Hei, kau dengar aku, Naruto?" Suara pemuda bertato khas di pipi itu meninggi saat Naruto menyembunyikan wajah di balik lipatan tangannya di atas meja, hendak melanjutkan mimpi.

"NARUTOOO!!" gemas, akhirnya Kiba menjitak kepala pirang itu. Tidak terlalu keras, tapi cukup untuk membuat siapapun meringis.

"Haish, apa sih, cerewet!" sentak Naruto, mengelus-elus kepala. Kantuknya hilang seketika. "Dasar emak emak!"

"Wha...!!" Kiba seperti kena serangan jantung. Ia paling tidak suka disebut cerewet, apalagi emak emak. Walaupun pada kenyataannya dia memang pantas disebut begitu. "Aku tidak cerewet, dan aku laki-laki!"

Naruto hanya memutar bola mata. "Whatever."

"Shikamaru, kau lihat? Gadis barbar ini makin hari tambah menyebalkan!" adu Kiba.

Lelaki berkuncir nanas itu melengos malas. "Merepotkan."

Gagal mendapat dukungan Shikamaru, Kiba beralih ke Gaara. "Oi, Mata Panda! Memangnya kau tidak kesal pada sahabat rubahmu ini? Setidaknya katakan sesuatu."

Gaara menutup bukunya. Ia berjalan mendekat, lalu menempelkan telapak tangannya ke kening Naruto. "Kau sakit?" tanya Garaa, akhirnya bersuara.

Naruto mengerutkan dahi, lalu menepis pelan tangan Gaara dari dahinya. "Tidak."

"Kau tampak pucat." Seakan tidak mendengar, tangan Gaara bergerak ke pipi Naruto, membawa wajah itu untuk menatapnya lebih jelas.

Melihat adegan itu, Kiba menggelengkan kepala. "Petrus, pepet teruuuusss...." sindirnya, gatal ingin berkomentar. Pemuda itu menjulurkan lidah saat Naruto mendelik padanya.

Demi Kakakku (SasufemNaru)Where stories live. Discover now