Chapter 07

1.8K 207 6
                                    

Sasuke tampak bimbang sejenak, tidak langsung menjawab. Naruto mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, tidak sabar.

“Naruto.” Perasaan Naruto kembali menggeliat, kali ini oleh firasat buruk. “Bagaimana kalau kau bertunangan dengan Itachi sebagai ganti bertunangan denganku?”

Naruto berubah pikiran. Sasuke ternyata memang lelaki brengsek yang egois. Emosinya dengan cepat mencapai titik tertinggi.

Itu, membuat tubuh Naruto tergerak untuk memberikan satu dua luka pada penyebab kemarahannya, yang sama perih dengan hatinya saat ini.

Dan Naruto memang melakukannya. Dengan ringan tangan gadis itu menampar pipi kiri Sasuke, telak.

.

DEMI KAKAKKU

NARUTO @ Masashi Kishimoto

And this fanfiction is mine :)

Sasuke Uchiha x  Naruto Namikaze (fem)
Itachi Uchiha x Kyuubi Namikaze

Rate M

WARNING!!!
OOC, AU, gender switch, boyslove, typo(s), bahasa kasar, dll

Jangan bilang saya tidak memperingatkan, ya :))

Enjoy!

.

Suara tamparan yang cukup keras membuat suasana kedai menjadi hening seketika. Untung saja kedai sedang tidak ramai, hanya ada mereka dan seorang laki-laki paruh baya yang duduk di pojok sana yang datang sebagai pelanggan. Kegiatan si pemilik kedai di dapur pun terhenti sejenak.

Lelaki paruh baya itu bersikap pengertian, tetap menikmati ramennya seolah tidak ada yang terjadi. Ayame tampak cemas, tak tahu apa yang harus dilakukan. Teuchi kembali melanjutkan kegiatannya, meski begitu ia tetap mengawasi Naruto dan Sasuke dari sudut matanya. Tentu saja ia tidak mau kedai kecilnya hancur karena amukan Naruto.

Mimik wajah Sasuke tidak banyak berubah, hanya sorot matanya saja yang menajam. Dengan tenang ia mengusap pipinya yang memerah akibat tamparan Naruto. 

Ekspresi itu tidak membuat kemarahan Naruto surut, malah makin memuncak. Tangan Naruto mengepal, ingin menambah hiasan wajah Sasuke dengan lebam. Namun anak perempuan keluarga Namikaze itu berusaha mengendalikan diri.

“Kau….” Naruto berbicara dengan gigi yang terkatup menahan emosi. “….sinting.”

“….”

“Menyuruhku bertunangan dengan Itachi-san? Hah!” Gadis pirang itu mendengus keras. “Seharusnya aku sudah menduganya.”

Sasuke masih tidak menyahut. Namun ia bangkit berdiri dari kursinya, lalu memanggil Ayame. Dengan tergopoh Ayame segera menghampiri mereka. 

Teme, jangan abaikan aku!” bentak Naruto kesal.

Tidak acuh, Sasuke mengambil dompet di sakunya. Lelaki itu menyerahkan sejumlah uang pada Ayame untuk membayar makanan mereka berdua. Ayame mengucapkan terima kasih dengan terbata, melirik cemas pada Naruto yang tampak gusar.

“Kau benar-benar br – “ makian Naruto terputus saat Sasuke meraih pergelangan tangannya, menarik gadis itu. Tertatih, Naruto bangkit dengan enggan dan mengikuti Sasuke yang masih menariknya menuju mobil, tak sempat berpamitan pada Teuchi dan Ayame yang termangu.

Ketika mereka sampai di tempat Lamborgini Reventon itu terparkir, Sasuke melepaskan tangan Naruto.

Gadis itu tidak beranjak dari tempatnya, bahkan untuk menyentuh pintu mobil pun ia tidak berminat. Naruto membuang muka sembari melipat tangan di depan dada.

Demi Kakakku (SasufemNaru)Where stories live. Discover now