Part 6

1.6K 173 25
                                    

Happy reading~

"Perhatian saudara-saudara, malam ini saya akan membuat satu pengumuman penting!"

Keributan didepan rumahnya membuat Jimin dan Sooyoung penasaran, mereka berdua ternganga begitu pintu depan dibuka. Taehyung berdiri disebuah mobil pick up yang sudah disulap menjadi panggung yang dihiasi bunga-bunga mawar merah. Dibelakangnya juga berdiri dua gadis kecil yang bertugas menabur kelopak mawar sampai ke hadapan Sooyoyng.

Para tetangga yang mendengar ribut-ribut itupun segera berkumpul untuk mendapat tontonan gratis tersebut.

"Norak banget" cibir Jimin. Namun tidak beranjak dari tempatnya. Sementara Sooyoung masih bengong melihat guru perfectnya bertingkah layaknya anak ABG urakan.

"Park Sooyoung, gadis yang akhir-akhir ini selalu mewarnai hariku. Malam ini, didepan semua orang, disaksikan taburan bintang dan cahaya bulan. Aku ingin mengatakan kalau aku mencintaimu, Soo." Taehyung memulai dengan kata-kata puitisnya, lalu perlahan mendekati Sooyoung yang saat itu sudah mengenakan piayama ayamnya.

"Maukah kamu menikah denganku?" Lanjutnya sambil berjongkok ala telenovela di televisi sambil menyodorkan sebuket mawar merah, otaknya sendiri merutuki keberadaannya yang terkesan norak, tapi ia tidak peduli. Inilah cinta! Eh.

Sooyoung tidak percaya dengan apa yang dilihat dan didengarnya, ia masih belum bereaksi. Pasti ini cuma mimpi, ya ini cuma mimpi! Hatinya meyankinkan.

"Terima, terima, terima!" Teriakan para tetangga membuyarkan lamunannya, bahkan satpam kompleknya ikut-ikutan berteriak mendukung Taehyung membuat Jimin mencibir.

"Ternyata ini bukan mimpi" gumam Soyoung pelan.

"Siapa bilang ini mimpi, cepet bilang mau! Kakiku udah pegel, dasar bodoh!" Umpat Taehyung pelan agar cuma terdengar oleh Sooyoung, kakinya sudah mulai kesemutan dan ia tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

"Eh, a-aku mau" jawabnya tergagap lalu mengambil mawar dari tangan Taehyung, seketika semua orang yang menonton bersorak gembira kecuali Jimin tentunya.

Taehyung segera berdiri dan menubruk Sooyoung membuat gadis itu hampir terjatuh karena 'serangan mendadak' itu.

"Pelan-pelan dong. Aku bisa jatuh nih, berat tau!" Keluh sooyoung.

"Maaf, Soo. Kakiku kesemutan, numpang nyender bentar ya" bisik Taehyung, tubuhnya kini bertumpu pada Sooyoung membuat gadis itu juga harus menyandar pada pilar disampingnya.

"Udah kali pelukannya. Malu tuh di liat orang!" Jimin memisahkan keduanya, "gue kan belum setuju sama hubungan kalian."

Dan ucapan sinis Jimin itupun disambut dengan teriakan 'huuuu' dari semua orang.

"Apa-apaan nih? Kok pada ngedukung dia sih?" Ucap Jimin kesal, wajahnya sudah ditekuk sedemikian rupa.

"Masa orang lagi polling in lop aja dilarang sih, mas?" Kata pak satpam yang sok pake inggris tapi gak jelas itu.

"Iya, Mas Jimin. Kasian kan adiknya, atau mas Jimin takut kalah saing ya sama mas ganteng ini?" Bu Mina, tetangga sebelah menimpali sambil mengerling genit pada Taehyung.

"What? Kalah saing sama monyet satu ini?" Jimin menunjuk Taehyung sambil melotot, "No way! Sudah sana bubar, drama kacangannya udah kelar"

Penonton drama dadakan itu pun segera masuk ke rumah masing-masing dan Jimin akhirnya bisa bernapa lega.

"Syarat pertama udah gue lakuin dengan baik terus apalagi yang harus gue lakuin?" Tantang Taehyung.

"Tunjukkin keseriusan lo, bawa orang tua lo kesini  buat ngelamar Sooyoung. Kalo lo gak bisa bawa orang tua lo sampe minggu depan, maka gak akan ada pernikahan!" Tandasnya tidak mau dibantah.

Guru Tampan ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat