Part 8

1.3K 157 33
                                    

Yeay double update!

Happy reading~

“Woy, bangun! Dasar tukang tidur!” teriak Taehyung di telinga Sooyoung yang masih tertidur pulas.

Dalam sekejap Sooyoung sudah terduduk di ranjangnya, masih mengenakan gaun pengantinnya sejak kemarin. Ia melotot marah begitu tahu siapa yang membangunkannya.

“Bisa halus dikit gak sih ngebanguninnya?!” sungutnya kesal.

“Dari tadi aku udah pake cara halus tau, emang kamu aja yang tidurnya kayak kebo!” ledek Taehyung.

“Enak aja aku dibilang kayak kebo. Mana ada kebo cantik kayak gini?” cibirnya sambil mengedipkan mata genit.

Taehyung tergelak. “Oh, jadi kamu mau menggoda aku ya? Jangan nyesel kalau aku kepancing” ucapnya tepat di depan wajah Sooyoung, lalu sebelah tangannya mengangkat dagu gadis itu hendak menciumnya.

“Ap-apa yang mau kamu lakuin?” tanyanya gugup, ditepisnya tangan suamina itu dengan kasar.

Taehyung sedikit terkejut dengan sikap Sooyoung, tapi ia berhasil menutupinya dengan berpura-pura tertawa keras.

“Menurutmu apa yang mau aku lakuin? Mana mungkin aku mau menciummu yang bau itu? Cepet mandi sana, terus buatin aku sarapan” ujarnya berusaha lembut, kendati kekecewaan nampak jelas di wajahnya.

Tanpa bicara gadis itu melangkah menuju kamar mandi sebelum Taehyung menghentikannya.

“Tunggu! Ini baju gantimu, aku tunggu dibawah” Taehyung menyerahkan tas yang diberikan Jimin tadi, ia sendiri sudah mandi dan bergegas turun ke ruang tamu untuk membaca koran paginya.

--

“Aku gak bisa masak, apa yang harus aku lakuin?” gumam Sooyoung frustasi, ia kini sudah berada di dapur. Dengan celemek yang bertengger dan spatula ditangannya. Dilihatnya isi kulkas di depannya, ada telur, keju, kornet, susu dan jus.

“Oke. Aku buat omelet aja, kayaknya gak terlalu susah”

Ia mengambil beberapa telur dan keju lalu mulai mengaduk, ia sering melihat Jimin membuatnya untuk sarapan. Jadi ia yakin kalau ia juga bisa. Tahap pertama selesai, setelah dimasukkan bumbu-bumbu dan bahan lainnya. Ia siap untuk menggoreng, tapi kemudian ia menyadari sesuatu, menggoreng itu dengan api dan ia tidak bisa melakukannya.

“Gimana ini?” gumamnya, ia hanya mondar mandir di dapur selama setengah jam sampai Taehyung datang menghampirinya.

“Apa udah selesai? Kenapa gak ada bau sama sekali?” tanyanya heran.

“Aku…” Sooyoung menggigit bibirnya, ragu, “Aku takut api” jawabnya takut-takut.

Taehyung baru menyadarinya, kenapa ia lupa kalau istrinya itu takut api? Kenapa juga ia harus menyuruhnya memasak? Seketika ia merasa bersalah.

“Maafkan aku, harusnya aku gak menyuruhmu masak” sesalnya.

“Aku yang minta maaf, aku gak berguna jadi istri” gadis itu mulai terisak.

“Jangan nangis, ini bukan salah kamu. Eh, kayaknya kamu mau buat omelet ya? Biar aku yang lanjutin, kamu tunggu aja di ruang makan” Taehyung mengahlihkan pembicaraan, lalu mulai menyalakan kompor dan menaruh wajan. Sekilas ia bisa melihat ketakutan di wajah Sooyoung sebelum gadis itu berlari keluar.

“Apa yang sudah terjadi sampai kamu begitu ketakutan?” gumamnya lirih, merasakan ketakutan istrinya.

--

“Kenapa kamu takut api?” tanya Taehyung setelah mereka selesai sarapan.

Sooyoung menghela napas berat, sebenarnya ia enggan untuk membicarakan ini. Tapi karena sekarang Taehyung sudah menjadi suaminya, maka ia berhak tahu alasan yang sebenarnya.

Guru Tampan ✔Där berättelser lever. Upptäck nu