Part 12

1.3K 155 18
                                    

Happy reading~

"Gimana kencannya? Menyenangkan bukan?" Tanya Taehyung sinis setelah melihat Sooyoung masuk ke dalam rumah.

"Kencan?" Sooyoung tak habis pikir dengan pria di depannya ini, ia sudah membuat Sooyoung menunggu lama tanpa meminta maaf sama sekali, "tentu saja menyenangkan" jawabnya sengit lalu berlari ke kamarnya.

"Tunggu dulu, aku lagi bicara sama kamu" kata Taehyung, tangannya mencekal pergelangan tangan Sooyoung dengan sekuat tenaga.

"Lepasin!" Sooyoung meringis, "Sakit!"

Taehyung menyerngit dan melepaskan tangannya, ia melihat ada lebam di sana, "tanganmu kenapa?"

Sooyoung tak memperdulikan pertanyaan Taehyung dan melanjutkan langkahnya.

"Aku sedang bicara denganmu, Park Sooyoung!" Taehyung memotong langkah Sooyoung, ia berdiri di depannya dan mencengkram bahu Sooyoung. Matanya menatap tajam, berusaha menemukan penjelasan disana.

"Kamu egois! Kamu bahkan gak minta maaf setelah buat aku nunggu dan diganggu sama preman-preman itu!" Jerit Sooyoung, air matanya mengalir di pipinya.

Taehyung tertegun, ia sungguh menyesal tak datang tepat waktu.

Tadi siang ia harus membantu guru matematika memeriksa soal ulangan yang kebetulan sedang sakit dan pulang lebih cepat.

"Maafkan Aku, aku sangat menyesal" kata Taehyung lalu membawa tubuh mungil itu dalam pelukannya.

"Kamu minta maaf karena aku yang suruh!" Tuduh Sooyoung.

"Enggak, aku bener-bener minta maaf. Lain kali aku akan jaga kamu dengan baik, bukan orang lain" desisnya pilu, hatinya sakit saat mengingat Sooyoung lebih memilih pergi bersama Jungkook dari pada dengannya.

"Aku capek" gumam Sooyoung, lalu tubuhnya melemas dalam pelukan Taehyung.

"Soo, kamu kenapa?" Tanya Taehyung panik, tubuh Sooyoung berkeringat dan wajahnya pucat. Ia segera menggendong gadisnya dan membaringkannya di ranjang lalu menelpon dokter pribadinya.

Seragam sekolah yang dikenakan Sooyoung terlihat kotor, sejenak ia ragu untuk menggantinya. Tapi Sooyoung pasti tidak nyaman memakai pakaian kotor. Maka ditegukahkan hatinya untuk mengganti baju Sooyoung dengan piyama. Ia menelan ludah ketika tangan mulai membuka kancing kemeja sekolah Sooyoung satu persatu.

Taehyung dengan gemetar membuka satu per saru kancing baju sekolah Sooyoung, leher gadisnya yang putih mulus tergambar jelas di depannya. Membuatnya harus menelan ludah berkali-kali, berusaha agar tak menciumnya.

"Dingin" terdengar gumaman dari mulut Sooyoung, matanya masih terpejam tapi ia meringkukkan badannya menahan hawa dingin yang ia rasakan.

Taehyung mengurungkan niatnya untuk mengganti baju Sooyoung, setidaknya tidak sekarang. Sepertinya Sooyoung sangat kedinginan sampai tubuhnya mengigil. Disentuh kening Istrinya, dan ia hampir terperanjat karena panasnya tinggi sekali.

"Bertahanlah, Sayang. Sebentar lagi dokter datang" bisik Taehyung sambil menyelimuti tubuh Sooyoyng dan sesekali mengelap keringat di dahinya. Wajahnya khawatir sekali, ia sudah berkali-kali melihat jam sampai suara bel pintu terdengar.

Secepat kilat ia turun dan membuka pintu depan, "Om, lama se..." ucapannya menggantung ketika melihat ternyata bukan dokter pribadinya yang datang.

"Mau apa kamu kemari?" Tanya Taehyung sinis, pemuda yang tak lain adalah muridnya itu masih bengong, tak percaya dengan penglihatannya.

"Kalau tidak ada perlu, sebaiknya kamu pulang" Taehyung hendak menutup pintu depan, ketika sebuah suara menahannya.

"Jadi selama ini Sooyoung menumpang dengan Bapak? Pantas saja dia tidak pernah mau menceritakannya" Jungkook beragumen setelah pulih dari kekagetannya.

"Me...menumpang?" Taehyung kaget mendengar ucapan Jungkook.

"Iya, dia selalu bilang kalau dia menumpang dirumah ini" Kata Jungkook menjelaskan, "tapi aku tidak menyangka kalau dia menumpang di rumah Bapak"

Taehyung tak habis pikir kenapa Sooyoung bisa mengatakan itu pada Jungkook, apa Sooyoung menyukai pria ini? Ia mengepalkan tangannya sampai buku-buku tangannya memutih, ingin sekali ia memukul muridnya yang satu ini.

"Apa Sooyoungnya ada? Saya ingin bertemu" tanya Jungkook ketika melihat gurunya hanya berdiri mematung.

"Ada perlu apa kamu dengannya?" Taehyung balik bertanya dengan sinis, nadanya penuh dengan kecemburuan.

"Saya hanya ingin memastikan dia baik-baik saja, sejak kejadian tadi sore sepertinya dia sangat ketakutan" ujarnya khawatir.

Ingin rasanya Taehyung merutuki dirinya sendiri, bahkan orang lain saja bisa melihat ketakutan itu di wajah Sooyoung. Tapi kenapa ia tidak peka? Kenapa ia malah memaki-makinya dan menuduhnya selingkuh?

Dasar bodoh! Pikirnya kesal.

"Pak, saya mau bertemu dengan Sooyoung" tegur Jungkook mengingatkan.

"Dia tidak ada, pergilah!" Usir Taehyung kasar, tapi saat itu sebuah mobil berhenti tepat di depan rumahnya. Dan seorang pria paruh baya keluar dengan menenteng tas kecil.

"Maaf, Tae. Om telat, tadi banyak pasien dirumah sakit. Apa yang terjadi pada is...." pria itu berhenti ketika Taehyung memberi isyarat agar tak mengucapkan kata 'Istri' didepan muridnya. Dan sepertinya pria itu mengerti. "Ehm, maksud saya..., saya harus ke dalam dulu"

"Tunggu, Pak. Apa Sooyoung sakit? Saya harus menemuinya" ujar Jungkook setengah memaksa.

"Bukan urusanmu! Sebaiknya kamu pergi dan biarkan dia istirahat" Taehyung menutup pintu tepat didepan wajah Jungkook, membuat pria itu kesal setengah mati.

"Dasar tidak tau etika!" Sungutnya sambil melangkah ke motornya dan pergi. Tapi ia berjanji akan kembali lagi nanti.

---

"Gimana keadaan Sooyoung, Om?" Tanya Taehyung panik setelah  memeriksanya.

"Apa yang kamu lakukan padanya?" Om Lee balik bertanya.

"Maksud, Om?"

"Aku melihat lebam ditangan dan kakinya, kamu gak berlaku kasar dengannya kan?" Tanya Om Lee curiga.

"Ya ampun, kalau maksud Om aku melakukan kekerasan seksual padanya, itu salah besar! Aku bahkan belum menyentuhnya" kata Taehyung frustasi, ia sedikit malu saat mengatakannya.

Om Lee terkekeh mendengar ucapan Taehyung yang sudah ia anggap anaknya tersebut, "maafkan, Om. Kamu tau kalau Papamu itu sahabat Om sejak kecil, jadi Om akan melaporkan pada Papamu kalau kamu melakukan hal-hal yang diluar batas"

"Aku mengerti, Om. Jadi gimana keadaannya?"

"Sepertinya hanya demam biasa, setelah istirahat dan minum obat ia akan sembuh. Dan sepertinya ia juga mengalamai shock, apa ada hubungannya dengan lebam itu?"

"Ya, tadi dia diganggu oleh preman saat sedang menungguku" sesalnya.

"Satu hal yang ingin Om beritahu jangan membiarkan wanitamu menunggu. Jaga dia baik-baik" pesan Om Lee sambil menepuk bahu Taehyung lalu keluar.

"Maafkan aku, aku sangat menyesal" Taehyung berkata sambil mengelus kepala Sooyoung yang sedang tertidur pulas dan menciumnya dengan lembut.

Om Lee yang melihat hal itu hanya tersenyum lalu menutup pintu dengan pelan. "Dia sangat mirip dengan Ayahnya" lirinya.

Bersambung...


Haiiii!!!
Maaf ya telat update, beberapa hari lalu sempet drop parah, udah takut banget sampe mikir yang enggak2, alhamdulillah cuma demam biasa :'(
Kalian juga jaga kesehatan yaa!
Walaupun cuma dirumah aja bukan berarti bisa terbebas dari penyakit, tetep jaga pola makan dan rajin cuci tangan!
I luv u♥

Guru Tampan ✔Where stories live. Discover now