Part 13

1.4K 154 38
                                    

Halloooo!

Long time no see! Hehe


Happy reading guys! ~

Jennie gelisah tak karuan, matanya sesekali melirik bangku kosong di sebelahnya. Bel sudah berbunyi sejak tadi, tapi Sooyoung belum juga datang bahkan Pak Taehyng juga tidak masuk. Ia sudah menelpon ponsel Sooyoung berkali-kali, tapi selalu diabaikan.

"Jungkook, lo tau gak Sooyoung kemana?" Tanya Jennie ragu-ragu ketika jam istirahat.

"Kenapa gue harus tau?" Jungkook bertanya sinis.

"Ma...maksud gue, kali aja lo tau gitu. Lo kan udah baikan sama dia, gue khawatir banget. Gak biasanya dia kaya gini, apalagi akhir-akhir ini gue udah gak pernah dibolehin main kerumahnya lagi, ada masalah apa ya tuh anak?" Curhat Jennie panjang lebar.

"Dia malu kali ngajakin lo main ke rumah orang" jawab Jungkook asal.

"Rumah orang?" Jennie menyerngit, "maksud lo ngontrak gitu? Bukan, Sooyoung gak ngontrak kok. Sejak orang tuanya meninggal, dia tinggal berdua doang sama kakaknya" Jennie menjelaskan.

"Jadi Sooyoung udah gak punya orang tua?" Tanya Jungkook kaget, yang dijawab dengan anggukan oleh Jennie.

"Berarti Pak Taehyung itu kakaknya Sooyoung?"

"Pak Taehyung? Kok lo jadi bawa-bawa Pak Taehyung sih? Nama kakaknya Sooyoung tuh Jimin. Orangnya baik banget, dulu gue sering main ke rumahnya" celoteh Jennie, "Eh, kenapa gue gak telpon Kak Jimin aja ya?" Jennie menepuk dahinya, lalu kembali ke bangkunya untuk menelpon Jimin.

Kalau kakaknya Sooyoung bukan Pak Taehyung, terus kenapa dia harus menumpang dirumahnya? Kenapa dia gak tinggal sama kakaknya lagi? Sebenernya ada hubungan apa diantara mereka? Hari ini mereka juga gak masuk, pasti terjadi sesuatu. Gue harus cari tahu! Tekad Jungkook dalam hati.

---

Sooyoung terbangun saat sinar matahari dari jendela membuatnya silau, sampai ia harus mengerjap beberapa kali untuk membiasakan diri. Ia bisa melihat Taehyung masih tertidur disampingnya, bukan disebelahnya tapi Taehyung tertidur di kursi dengan kepala menelungkup ke ranjang.

Taehyung menggeliat ketika merasa ada yang mengusap kepalanya, dan ia terkejut melihat Sooyoung yang sedang menatapnya.

"Syukurlah kamu sudah bangun, Soo" ucapnya lega, ia memegang kening Sooyoung, "panasnya sudah turun, kayanya gak usah dikompres lagi"

"Aku... kenapa?" Tanyanya serak.

"Gak kenapa-kenapa, kata dokter kamu cuma demam. Setelah minum obat dan istirahat kamu pasti sembuh" kata Taehyung menenangkan.

"Kamu nungguin aku semalaman?" Tanya Sooyoung tak percaya.

"Aku takut terjadi apa-apa padamu, jadi sebisa mungkin aku berjaga. Tapi malah ketiduran," ujarnya sambil tertawa, ia lega karena Sooyoung sudah sadar.

"Terima kasih" ucapnya lirih, ia ingat kemarin mereka bertengkar sepulang sekolah. Ia tak menyangka Taehyung begitu perhatian padanya.

"Aku mau cuci muka" kata Sooyoung menyingkap selimutnya hendak bangkit, tapi kemudian dia tertegun ketika dilihatnya ia sudah memakai piyama kelincinya. "Bajuku? K-kamu...." ia ingat betul kemarin ia masih memakai seragam sekolahnya.

"Ehm, kemarin baju kamu kotor banget. Jadi, aku... ganti bajumu" jawab Taehyung gugup.

"Kamu ganti baju aku?!" Sooyoung terperanjat, wajahnya merah padam karena malu.

Guru Tampan ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz