Part 21 END

1.5K 154 58
                                    

.
.
.
Happy reading ~

"Gadis ini cantik juga ya, Bro!" Kata pria tinggi besar yang memukul Jungkook tadi.

"Iya, gue udah nggak sabar pengen cepat-cepat," pria ceking rekan pria besar itu membuka resleting celananya.

"Eits, gue dulu dong. Kan gue yang membekap tuh cewek duluan," kata pria besar itu tak kalah bernapsu. Ia sudah bertelanjang dada dan bersiap untuk melepas celananya ketika sebuah pukulan mendarat di kepalanya.

"Rasain ini, penjahat brengsek!" Jennie memukulkan potongan kayu yang ia pegang ke penjahat yang satunya.

Kedua penjahat itu terjerembab ke belakang, Jennie segera menghambur ke arah Sooyoung yang masih tergeletak tak sadarkan diri.

"Soo, bangun! Kita harus cepet pergi dari sini," Jennie menepuk-nepuk pipi sahabatnya sampai ia tersadar.

"Jen, kita ada dimana?" Tanya Sooyoung linglung.

"Lo diculik, Soo. Ayo, kita pergi," Jennie menarik tangan Sooyoung yang masih lemah untuk berlari. Jennie menghampiri mobilnya tapi sial, kuncinya terjatuh di dekat penjahat-penjahat itu.

"Kita harus lari ke jalan raya, sebentar lagi pasti Kak Jimin dateng nyelamatin kita," kata Jennie.

"Aku nggak kuat, Jen. Perutku sakit," kata Sooyoung tersengal-sengal sambil memegangi perutnya. Peluhnya membanjiri wajahnya yang pucat pasi.

"Lo harus kuat, kalo nggak kita bisa mati," Jennie semakin panik ketika mendengar suara langkah kaki penjahat itu semakin dekat.

"Kamu pergi duluan, Jen. Nanti aku nyusul, aku nggak kuat jalan lagi," Sooyoung semakin lemah sampai tubuhnya merosot dan terduduk di tanah.

"Nggak bisa, gue nggak mungkin ninggalin lo sendirian, Soo. Kalo kita harus mati, kita akan mati berdua!" Tekadnya sambil memeluk tubuh Sooyoung yang gemetar.

"Kamu emang sahabat baikku, Jen. Terima kasih, aku dan anak dalam kandunganku nggak akan pernah ngelupain kamu. Sekarang cepat pergi cari bantuan, sebelum penjahat itu datang. Aku mohon," pinta Sooyoung memelas.

Jennie terngaga, "Lo hamil?!"

"Cepat lari, Jen!" Sooyoung mendorong sahabatnya untuk menjauh sebelum penjahat-penjahat itu datang kemari, ia tidak mau melibatkan sahabatnya dalam masalahnya.

Dengan terpaksa Jennie segera pergi mencari bantuan, ia terus berteriak minta tolong sekeras mungkin sampai suaranya serak.

"Mau lari kemana lagi nona manis?" Kata pria besar itu sambil menyeringai menyeramkan.

"Cepat sikat, Bro! Gue udah nggak tahan," sambung si ceking.

Pria besar itu segera menyergap Sooyoung hingga tubuhnya sama-sama terbaring di tanah. Sooyoung berusaha meronta sekuat yang ia bisa, tapi tenaganya semakin lemah. Ia berusaha mendendang selangkangan pria itu sampai pria besar itu terjengkang kesakitan.

"Cewek sialan!" Maki pria besar itu geram.

Sooyoung berusaha merangkak sambil memegangi perutnya yang semakin sakit. Tapi si ceking menjambak rambutnya sampai ia terjatuh.

"Lo liar juga ya, gue jadi makin bernapsu," kata si ceking tak sabar.

Ia merobek baju yang Sooyoung pakai hingga memperlihatkan dadanya, Sooyoung berusaha menutupinya tapi Si ceking memegangi tangannya dengan erat.

"Lepasin!" Jerit Sooyoung, ia menangis ketakutan.

"Diam, Sayang. Lo akan menikmatinya nanti," kata si ceking tersenyum lebar.

Guru Tampan ✔Where stories live. Discover now