Part 18

1K 139 41
                                    

Ayo kita mulai konflik hehe😏

Hati-hati, part ini agak panjang dan bisa membuat sakit kepala. Sekian😊

.
.

Happy reading~

Hari minggu ini, Taehyung sudah berjanji akan mengajak Sooyoung jalan-jalan ke taman hiburan. Karena itu, Sooyoung sudah bersiap-siap sejak pagi tadi.

"Kak, cepet mandinya! Ini udah jam 9, kalau dalam 5 menit nggak keluar juga, maka aku akan mendobraknya!" Teriak Sooyoung sambil menggedor pintu kamar mandinya.

"Kalau begitu aku akan menunggumu mendobrak pintu itu dan mandi bersamaku!" balas Taehyung ikut berteriak dengan nada menggoda.

Sooyoung hanya menggerutu tidak jelas, lalu pergi keluar kamar sementara Taehyung hanya terkekeh karena keluguan istrinya. Tepat saat itu, bel pintu berbunyi, Sooyoung segera membukakan pintu dan terkejut ketika mengetahui siapa yang datang.

"Kamu?" Naeun tidak kalah terkejut ketika tahu siapa yang membukakan pintu untuknya, "Bukannya ini rumah Taehyung?"

Sooyoung hanya mengangguk samar tanpa mempersilahkannya masuk atau membuka pintu lebih lebar. Ia tidak habis pikir bagaimana wanita itu bisa tahu alamat Taehyung, apa Taehyung yang memberitahunya?

"Siapa yang datang, Sayang? Kenapa nggak disuruh masuk?" Taehyung turun dengan pakaian rapi lalu memeluk dan mencium istrinya sekilas. Ia heran dengan sikap dingin Sooyoung dan melongok ke luar karena penasaran.

"Naeun? Kenapa kamu bisa ke sini?" Tanyanya heran.

Sooyoung membukakan pintu dengan kasar dan menyuruhna masuk. Taehyung sendiri tidak mau melepaskan genggaman tangannya pada Sooyoung untuk menenangkannya.

"Jadi, kalian adalah suami istri?" Tanya Naeun datar.

"Iya, kamu bisa melihatnya sendiri," Taehyung merangkul pinggang Sooyoung dengan erat.

"Kenapa kamu merahasiakannya? Apa kamu malu punya istri yang... seperti dia?" Tanya Naeun dengan tatapan menghina ke arah Sooyoung.

Sooyoung menyerngit, ia tersinggung dengan kata-kata Naeun. Apa salahnya kalau punya istri sepertiku? Pikirnya kesal.

"Kami nggak merahasiakannya, Sooyoung masih sekolah dan aku nggak mau dia merasa nggak nyaman dengan statusnya. Begitu ia lulus, kami akan segera mengadakan acara resepsi dan mengundang semua orang terdekat kami. Dan satu lagi, aku bangga punya istri sepertinya. Sooyoung cantik, baik, menggemaskan dan hanya dia satu-satunya gadis yang membuatku jatuh cinta," Taehyung berkata dengan tenang, sementara Sooyoung tersipu malu dengan pujian Taehyung.

"Bukannya dulu kamu bilang, kalau kamu suka padaku? Itu berarti aku yang membuatmu jatuh cinta, bukan dia!" Bantah Naeun geram.

"Iya, duku aku kira begitu. Tapi ternyata aku salah, dulu aku hanya menyukaimu. Mengagumi prestasi dan kecantikanmu, tapi sekarang ada yang lebih penting dari itu. Yaitu, hati yang tulus," Taehyung menjelaskan.

"Jadi, maksudmu aku nggak tulus?" Naeun tersinggung dengan kata-kata Taehyung.

"Benar, kamu hanya berambisi untuk mendapatkanku karena kamu terbiasa mendapatkan apa yang kamu inginkan. Tapi, maaf. Kali ini kamu nggak bisa mendapatkan cintaku. Jadi sekarang lebih baik kamu pergi," usir Taehyung tegas.

Naeun melangkah dengan geram, ia tak terima kalau Taehyung lebih memilih anak ingusan itu dari pada dirinya yang sempurna. Dia cantik, pintar, seksi, kaya raya dan sukses. Kenapa ia bisa kalah dengan seorang gadis yang bahkan belum lulus SMA dan bisa dibilang berwajah standar itu?

Guru Tampan ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum