[18] - Wacana Akhir Tahun

469 66 13
                                    

Goll!!

Priiitttt!

Pertandingan berakhir. Tim SMA Bimasakti lebih unggul satu point dari SMA Andromeda, kemenangan telak dimenangkan oleh SMA Bimasakti. Suara tepuk tangan dan sorakan bergemuruh keras memenuhi lapangan.

SMA Bimasakti membawa balik piala kemenangan, para tim yang dipimpin oleh Agam itu berkumpul mengangkat piala bersama begitu gembira.

"Yeiyyhh! Akhirnya Kak Agam menang!!" sorak Rere gembira, ia memeluk kedua sahabat yang berada disampingnya dengan gemas.

Pasokan udara bagi Ara dan Mona semakin menipis, ia pun memukul lengan Rere untuk melepaskan pelukannya.

"Kampret! Gue hampir mati!" ketus Mona, ia menatap Rere garang.

Ara mendengus, "lagian yang menangin pertandingan kan Kak Elang, bukan Kak Agam."

"Tetep aja, Kak Elang kan timnya Kak Agam, wlee!"

Ara mendesis, "gue ke belakang dulu ya, Angga kayaknya nungguin. Kalian ikut ga nih? Sekalian kenalan."

"Duluan aja Ra, kayaknya aku mau ngucapin selamat dulu ke tim sekolah kita," kata Rere.

Ara menimang pikirannya, kemudian mengangguk setuju. "Kalau lo Mon? Mau ngikut siapa?"

"Gue?" Mona mengedarkan pandangannya mencari sesuatu, "intinya gue gamau ikut lo. Gue ngadem di bawah pohon aja, nanti kalian kalau udah, samperin kesana ya."

Rere dan Ara mengangguk, lantas ketiganya melangkah pergi ke tujuan masing-masing.

Rere menghampiri tim sekolah yang kini sedang berbahagia. Di genggaman gadis itu sudah ada botol minum, berniat memberi itu untuk Agam. Tetapi kembali ingat bahwa tengah menjalankan misi untuk menjaga jarak dengan lelaki itu.

Terlihat Agam sedang berjalan ke arah pinggir lapangan. Ia terkejut saat melihat para fans-nya sudah mengantri untuk memberinya minum. Para gadis itu berteriak menyelamati Agam atas kemenangannya.

Agam tak mau mendatangi mereka, bisa dibayangkan bagaimana pusingnya dia saat dikerumuni oleh banyak gadis. Lelaki itu memutar balik langkah untuk kabur, namun mendadak terhenti ketika ada seorang gadis menghadang jalannya.

Lexa.

"Halo Agam, selamat ya! Nih aku punya minum buat kamu," ucap Lexa sembari menyodorkan sebotol minuman kepada Agam.

Rere yang melihat pemandangan tersebut dari jauh pun menggeram kesal. Bisa-bisanya posisinya telah di rebut oleh Lexa, seharusnya dia yang disana!

"Rere!"

Sontak gadis yang dipanggil itu berjengit kaget kala bahunya ikut di tepuk, walaupun pelan sih. Rere menoleh ke sumber suara, mendapati Elang yang sudah berdiri di sampingnya.

"Kak Elang?"

Elang tersenyum, "gimana tadi permainan gue? Keren nggak?" Tanya Elang sembari mengusap rambutnya ke belakang berniat menebar pesona pada gadis dihadapannya.

Rere tersenyum antusias, "keren bangett! Ternyata Kak Elang jago main basket juga ya!"

"Ya iya dong, siapa dulu. By the way, lo mau kemana?"

Rere terlihat gelagapan, ia melirik Agam. Agam masih tampak mengobrol dengan kakak kelasnya yang menyebalkan, Lexa. Rere hanya bisa menggerutu dalam hati.

"Re?"

Pandangan Rere kembali pada Elang, gadis itu tesenyum kikuk. Melihat botol minuman yang berada ditangannya, segera ia berikan pada Elang.

PAYUNG & HUJANWhere stories live. Discover now