13. Mr & Mrs Collins

2.4K 257 5
                                    

Jangan lupa vote 🌟 dan tinggalin komentarnya. Karena cerita ini gratis, aku berharap apresiasi dari kalian 😊


WARNING TYPO
&
HAPPY READING

WARNING TYPO & HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Nara memilih diam begitu Stevan mencium bibirnya, perempuan itu memejamkan matanya, ia malu akan dirinya sendiri, sialnya Nara menyukai rasa manis yang ia rasakan dari bibir Stevan. Lagi – lagi Stevan selalu menjadi orang pertama dalam sejarah hidup Nara, orang pertama yang mengajaknya kabur, menikah dan mengambil ciuman pertamanya.


Suara orang – orang memberi selamat dan suara tepuk tangan masih terdengar, menandakan banyak orang yang ikut bahagia dan mendukung pasangan yang baru saja resmi menjadi suami istri tersebut. Mereka hanya mengundang kerabat dan teman terdekat, setelah acara inti semua tamu undangan di persilahkan untuk menyantap hidangan yang sudah di sediakan.

Tak sengaja Nara terpisah dengan Stevan karena sejak tadi Nara asik berbincang dengan teman – teman masa sekolahnya, diacara seperti ini bisa menjadi ajang reuni dengan teman lama. Teman – teman Nara penasaran bagaimana Nara bisa mengenal  Stevan bahkan sampai menikah dengan pria itu, dan Nara hanya menjawab seadanya saja, bagaimana pun rasanya tak perlu menceritakan semua cerita hidup Nara kepada mereka, bukan maksud hati berburuk sangka tapi siapa yang tahu bukan mereka benar peduli atau hanya penasaran. Tak ada yang tahu hati manusia itu seperti apa.

Nadin adalah orang yang mudah sekali membaca situasi, ia akhirnya menyuruh Nara mencari Stevan dari pada Nara terus menerus di tanyai oleh mereka. Nara mengitari ballroom demi mencari sosok Stevan namun hasilnya nihil, langkah kakinya membawa Nara ke bagian luar dimana pesta pernikahannya berlangsung, diujung sana ia melihat Stevan sedang berdiri memandang laut luas di hadapannya, jas dan dasinya telah ia buka sehingga penampilannya tak rapih lagi.

Namun sebelum menghampiri Stevan, tangan Nara di tahan oleh seseorang di sampingnya yang mana membuat perempuan itu terkejut, seingatnya Abimana tak datang ke acara pernikahannya, namun pria itu sekarang sedang berdiri di hadapannya dengan canggung.

Bagaimana tidak canggung, mereka sudah lama tak bertemu. Pertemuan terakhir mereka diakhiri dengan drama Nara yang memilih lari sebelum dijodohkan dengan Abimana.

“Hai! Selamat atas pernikahanmu,” ucap Abimana mengakhiri kecanggungan ini.

“Terima kasih, mas baru datang?”

“Iya, aku baru balik dari pertambangan.”

Nara mengangguk mengerti, pria yang berada di hadapannya ini sangat sibuk dengan bisnis keluarganya.

Sweet Ecsape [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang