25. Bali

2.3K 237 11
                                    

Ayo jangan lupa VOTE dan tinggalkan komentarnya. Aku berharap apresiasi dari kalian 😊

WARNING TYPO
&
HAPPY READING

Sejak tadi Nara terus menggoyangkan kaki kanannya, matanya tak lepas mengamati Stevan yang tengah memilih es krim untuk mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak tadi Nara terus menggoyangkan kaki kanannya, matanya tak lepas mengamati Stevan yang tengah memilih es krim untuk mereka.

Sembari menjalankan mobil menuju ke kedai es krim Tempo Gelato, Stevan menerima telepon dari Abimana dengan bantuan earphone. Dari apa yang Nara lihat dari air wajah Stevan saat menerima telepon, pasti terjadi sesuatu dengan keluarga angkatnya. Namun saat Nara menanyakan apa yang telah terjadi, Stevan memilih bungkam sampai mereka sampai di kedai es krim yang sangat terkenal di kota itu.

"Sebelum aku cerita, aku mau kamu tenang dulu agar bisa berpikir dengan jernih" ucap Stevan mutlak.

Nara mendengus tak suka. Lalu ia mengambil cup es krim rasa tiramisu, sesuai pesanannya. Pandangannya menatap jauh ke arah luar jendela, isi pikirannya menerka - nerka apakah orang tuanya baik - baik saja. Ia tak ingin sesuatu yang buruk terjadi kepada orang tua yang telag mengurusnya.

Sejak awal Nara kira ia akan mudah meninggalkan keluarga dan kenangannya di Bali, namun ia ternyata salah, nyatanya ia tak bisa meninggalkan itu semua. Dirinya terus tertarik untuk tidak berpaling dari mereka.

"Orang tua kamu ditipu. Pak Darwin yang melakukannya, mungkin kamu kenal," Stevan menarik nafasnya dengan berat.

"Jadi dia menggelapkan dana perusahaan. Lalu dia meminjam dana ke bank, dan rumah orang tua kamu dijadikan jaminan. Mamahmu sekarang sedang sakit, katanya beliau ingin bertemu denganmu."

Nara menutup wajahnya dengan kedua tangannya, sesekali menarik nafasnya yang terasa sesak, ia berusaha untuk tegar. Nara kenal pak Darwin, lelaki paruh baya itu adalah manajer keuangan sejak ayahnya menjabat sebagai Direktur. Selama Nara mengenalnya beliau adalah pribadi yang sangat ramah dan cekatan dalam pekerjaannya. Namun setiap manusia pasti memiliki sisi terang dan gelapnya sendiri, pak Darwin yang Nara kira dapat di andalkan ternyata berani untuk menghianati ayahnya. Namun Nara juga tak begitu membenarkan ayahnya, pasalnya beliau terlalu percaya kepada rekan - rekanya. Jadilah seperti kejadian ini dimana pak Darwin memanfaatkan kebaikkan Adimas.

Ada benarnya apa yang Stevan katakan bahwa ia harus berpikir dengan jernih, maksudnya agar Nara tidak terlalu kalut dan bisa memikirkan langkah apa yang harus ia ambil dengan tepat.

"Kapan kejadiannya?" Nara sadar mengapa sampai Abimana menghubungi Stevan bukan langsung kepadanya, itu karena Nara menutup akses orang - orang untuk menghubunginya. Nara semakin menyesali perbuatannya terdahulu.

"Dua minggu yang lalu, Abimana kesulitan menghubungimu," Stevan pindah tempat duduk menjadi di sebelah Nara, "meski tak akan membuat perusahaan ayahmu bangkrut, tapi itu terbilang kerugian yang besar. Perkiraanku ia masih bisa bertahan sampai satu bulan kedepan untuk membayar pegawai dan biaya operasional lainnya, namun belum termasuk pinjaman ke bank."

Sweet Ecsape [Completed]Where stories live. Discover now