Why do birds suddenly appear.
Every time you are near?
Just like me, they long to be.
Close to you.
Why do stars fall down from the sky.
Every time you walk by?
Just like me, they long to be.
Close to you.
**
Sesuai janjinya, Manu mengetuk pintu apartemen Vandra tepat pada pukul enam pagi.
Dalam dua kali ketukan, pintu pun terbuka menampilkan wajah segar Vandra sehabis mandi.
"Udah siap?" Tanya Manu setelah berhasil menentramkan jantungnya yang pagi-pagi udah senam efek lihat senyum fresh cowok manis di depannya.
"Mau kemana sih? Gue perlu bawa apa aja?" Tanya Vandra penasaran.
"Nggak usah bawa apa-apa. Bawa diri lo sendiri aja." Jawab Manu kalem.
"Hadeh. Awas ya kalau kita ke tempat aneh-aneh." Ancam Vandra.
Manu cuma terkekeh gemas mendengar omelan Vandra.
Matanya tidak berkedip menatap bibir tipis yang sedang manyun itu.
Ia memperhatikan dalam diam Vandra yang memasukkan handphone dan air minum ke dalam sling bagnya lalu mengunci pintu apartemen.
"Udah. Yuk berangkat."
***
"Lo tinggal sendiri?" Tanya Manu ketika mereka dalam perjalanan.
Manu penasaran, selama masa penguntitan Vandra seminggu kemarin, ia tidak pernah melihat orang tua maupun sodara disekitarnya.
Semalam ia juga tidak melihat siapapun di apartemen si mungil, juga tadi ketika menjemputnya.
"Gue tinggal sendirian di apartemen." Jawab Vandra yang membonceng di belakangnya.
"Orang tua lo?"
"Mereka stay di Martapura. Kesini paling sebulan sekali, itupun stay di rumah Rawarintang."
Manu tidak bisa membayangkan betapa kesepiannya Vandra.
Ia tinggal sendirian.
Manu selama seminggu ini juga tidak melihat si kecil pernah hang out dengan temannya.
Apalagi jika ditambah kenyataan pacarnya yang seharusnya selalu ada untuknya malah punya pacar lagi.
Tidak ada percakapan lagi sampai mereka berdua sampai di GOR dekat apartemen Vandra.
Manu sibuk dengan lamunannya akan pria yang berada diboncengannya, sedangkan Vandra juga tidak mengajaknya mengobrol.
"Eh kok ke GOR?" Tanya pria yang lebih pendek dari Manu ketika motor berhenti di parkiran.
Manu hanya menyengir lebar dan mengangguk sebagai jawaban.
"Kuy turun." Ajaknya.
"Lo nyuruh gue keluar pagi-pagi cuman mau ke GOR?" Tanya Vandra lagi tak percaya.
YOU ARE READING
TRUTH OR DARE (Completed)✓
RomanceWARNING! GAY LOVE STORY! BL STORY! Manu sangat menyukai tantangan. That's why ia selalu memilih Dare jika bermain Truth or Dare. Lalu suatu hari, ia mendapatkan Dare yang tidak biasa dari teman-teman gengnya. Menjadi PHO pasangan paling fenomenal...