8. Bleeding Love

8K 887 28
                                    


But I don't care what they say.

I'm in love with you.

They try to pull me away,
but they don't know the truth.

My heart's crippled by the vein, that I keep on closing.

You cut me open and I

Keep bleeding,

Keep, keep bleeding love.

I keep bleeding,

I keep, keep bleeding love.

Keep bleeding,

Keep, keep bleeding love.

You cut me open.

***

Manu bergegas menuju apartemen Vandra sepulangnya kuliah.

Ia tadi meminta ijin tidak mengikuti latihan basket yang langsung mendapatkan pandangan bertanya-tanya dari ketiga teman dekatnya.

Bukannya Manu tidak bertanggung jawab, apalagi sebentar lagi pertandingan antar fakultas. Tapi Vandra lebih membutuhkan kehadirannya.

Pria mungil itu jauh dari orang tua, dan tidak memiliki teman. Manu ingin merawatnya saat ia sakit.

Tadi pagi aja Vandra terjatuh ketika akan masuk kekamar mandi.

Manu yang belum pulang, sedang mencuci piring bekas makan mereka dengan secepat kilat langsung berlari menuju ke kamar Vandra dan menemukan pria mungil itu tergeletak di depan pintu kamar mandi dengan posisi tidak elit.

Manu membopong si mungil ke kasurnya dan membantu melap tubuhnya sesudah itu.

Setelah memaksanya minum obat, Manu juga menungguinya tidur dan baru pergi saat ia harus berangkat kuliah.

Manu berjanji akan kembali ke apartemen Vandra sepulang kuliah untuk membawakan makan siang dan mengantar si mungil ke dokter kalau keadaannya tidak membaik.

Manu melarang Vandra berangkat kuliah karena demamnya tambah tinggi, wajahnya pun terlihat pucat.

Ia menawarkan diri mengumpulkan tugas gambar Vandra yang harus diserahkan hari ini.

Sebelum menuju apartemen Vandra, Manu menyempatkan diri membeli bahan-bahan makanan dan semangkok bubur ayam untuk makan siang Vandra.

Tok..tok..tok..

Walaupun sudah diberikan kepercayaan password apartemen Vandra, Manu merasa tidak sopan kalau langsung nyelonong masuk begitu saja.

Ia akan masuk sendiri kalau Vandra tidak juga membuka pintu setelah 10 menit mengetuk.

Tok..tok..tok

Sekali lagi Manu mengetuk, tidak ada jawaban.

Baru saja Manu akan menekan password, pintu terbuka dari dalam.

Senyum yang hampir terkembang itu sirna mendadak ketika melihat siapa yang membukakan pintu untuknya.

Tama.

Pacar Vandra.

"Jadi bener kata anak-anak sekelas tadi, lo yang nganterin tugas Vandra?"

"Gue kira mereka bohong. Setahu gue Vandra nggak punya teman. Apalagi modelan macem lo."

Manu menatap pria didepannya ini dengan pandangan dingin.

Ini adalah pertama kalinya Manu melihat dari dekat pria yang menjadi kekasih gebetannya.

TRUTH OR DARE (Completed)✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora