10. All or Nothing

7.7K 901 41
                                    

It's not the way I choose to live.

And something somewhere's got to give.

As sharing this relationship gets older, older.

You know I'd fight for you.

But how I can fight someone who isn't even there.

I've had the rest of you now I want the best of you.

I don't care if that's not fair.

Cause I want it all.

Or nothing at all.

There's no where left to fall.

When you reach the bottom it's now or never.

Is it all or are we just friends.


**

Agastya Devandra Muljadi sudah mengetahui orientasinya berbeda sejak ia masih masa puber.

Ketika semua teman-temannya mulai sembunyi sembunyi menatap buah dada teman cewek mereka dan membicarakan apa warna bra yang mereka pakai, Vandra lebih tertarik melihat sepasang lengan kokoh seorang cowok.

Vandra akan memperhatikan jika ada teman cowok yang sedang mengangkat kursi atau bangku mereka.

Ia akan fokus menatap lengan kokoh mereka yang memperlihatkan urat-urat kecil minta dinotis.

Vandra juga suka sembunyi-sembunyi memperhatikan kakel yang sedang berlatih basket, sepak bola atau tenis lapangan.

Ia suka melihat kaki kaki lincah yang sedang menggocek bola, tangan kokoh yang mengayunkan raket atau mendribel bola.

Ia pernah mencoba bergabung dengan ekskul itu, tapi berakhir dibuli rame-rame karena staminanya juga bentuk tubuhnya yang berbeda dari kebanyakan cowok.

Vandra sejak kecil memiliki tubuh dibawah standar dari kebanyakan teman seumurannya.

Ia lebih pendek juga lebih kurus untuk anak seusianya.

Padahal ia berasal dari keluarga berada yang tak mungkin kekurangan gizi.

Sebanyak apapun ia makan tetap saja bentuk tubuhnya selalu lebih kecil dari teman-teman seumurannya.

Hal itulah yang menyebabkan ia dibuli sejak sekolah dasar.

Untungnya ada teman sebangkunya sejak SD yang selalu membela, Rastratama Jagad Wibowo.

Tama selalu memasang badan, melindunginya dari siapapun yang mengganggu Vandra dari SD sampai SMP, bahkan SMA.

Bagi Vandra, Tama adalah satu-satunya sahabat, pelindung, dan cinta pertamanya.

Menginjak kelas XI, ketika saatnya penentuan jurusan mereka terpaksa harus berpisah karena Vandra lebih menyukai science daripada ilmu sosial.

Sebaliknya Tama adalah murid yang langsung tertidur bila dibacakan hukum Archimedes dan rumus phytagoras.

Tak ingin kehilangan sahabatnya juga cinta pertamanya, Vandra memberanikan diri menyatakan cinta.

Ajaibnya, Tama menerima perasaannya.

Mereka pun resmi menyandang status baru sebagai pasangan kekasih.

Langit menjadi lebih cerah bagi Vandra sejak memiliki pacar.

TRUTH OR DARE (Completed)✓Where stories live. Discover now