16. Fly Me to the Moon

7.5K 797 85
                                    

"Lagi apa Van?"

Manu terlihat sedang rebahan di kasur.

Ia memakai kaos tanpa lengan yang memperlihatkan otot bisepnya.

Uh, kenapa harus disuguhin yang beginian sih?

Vandra sedang mengerjakan tugas ketika ada panggilan video call dari Manu.

"Lagi nugas." Jawab Vandra setelah berhasil menenangkan diri.

"Ck, rajin bener. Udah makan belom?"

Eh, pertanyaannya ala ala orang pdkt nggak sih?

Nanyain lagi apa sama udah makan belum.

Mana ada temen nanyain udah makan belum? Iya kan?

"Dih, malah ngelamun. Ditanyain juga."

"Udah. Tadi makan malam di rumah sebelum pulang." Jawab Vandra sambil tersenyum manis ke arah layar.

Hening.

Vandra kembali menghadap ke arah komputernya.

"Makan lagi mau nggak? Gue pengen sate padang nih." Tawar Manu.

Vandra tertawa kecil.

Hampir sebulan berteman dengan Manu ia tahu si ganteng adalah bucin sate padang.

"Yuk. Bentaran aja tapi ya, nugasnya belom selesai nih. Deadline lusa." Jawab Vandra mengiyakan.

Dosa kan menolak ajakan makan? Apalagi yang ngajakin Manu.

"Rajin bener sih. Tinggal kedipin aja dosennya, ntar juga dikasih A." Balas Manu santai.

"Ya kalo lo yang ngedip dapet A. Kalo gue yang ngedip bakal dilempar laptop kali." Timpal Vandra manyun.

Manu tertawa lebar.

"Oke. Gue matiin ya, tunggu gue setengah jam. Dandan yang ganteng ya, bhai sayang." Kata Manu cepat dan langsung mematikan sambungan.

Vandra? Masih melongo di depan meja.

Barusan Manu memanggilnya sayang nggak sih?

Nggak salah denger kan?

Kupingnya konslet nih pasti efek kebanyakan pake headset.

Vandra menggusak wajahnya berulang kali dengan gemas sebelum akhirnya beranjak dari tempat duduknya untuk ganti baju.

Setengah jam kemudian bel apartemennya beneran berbunyi.

Punctual sekali.

Vandra berlari lari kecil dari kamarnya sambil membawa sepatu sneakers dan jaketnya.

Manu biasanya bawel kalo dia keluar nggak pake jaket.

"Kan udah tau password apartemen gue, ngapain masih pencet bel?" Tanya Vandra yang hanya dibalas Manu dengan senyum tampan lima jari.

Manu mengulurkan beberapa bungkusan pada Vandra.

Eh kok?

"Nggak enak gue. Nggak sopan asal masuk apartemen orang." Jawab Manu kalem.

"Gue kirain lo bakal ngajakin gue keluar?" Komentar Vandra sambil membawa bungkusannya ke dapur.

Manu tak hanya membawa sate padang tapi juga dua cup kopi dan sebungkus klepon yang masih menggepul uapnya.

"Katanya lagi nugas, nggak enak gue mau ngajakin pergi." Jawab Manu sambil menaruh ranselnya di sofa depan televisi.

Eh, kok bawa ransel?

TRUTH OR DARE (Completed)✓Where stories live. Discover now