4.

14.1K 1.5K 15
                                    

Siang itu selesai dosen sastra mengajar dan menutup pembelajaran kami langsung keluar, Leo sudah bersih keras agak kami bisa bergerak dengan cepat menuju kantin karna dia sudah sangat kelaparan. Mau tak mau aku dan Melanie harus mempercepat langkah kami mengikuti Leo yang sudah amat cepat didepan kami. One fact about Leo, kalau dirinya sudah kelaparan.... you can see di piring dia sudah akan penuh layaknya orang yang tidak pernah dikasih makan sebelumnya.

"Slow down Leo, bahkan piring kami masih kosong" seru Melanie melihat Leo yang sudah buru-buru menuju ke meja kosong disana,

Aku tertawa melihat tingkah Leo seperti ini, sepertinya kedepannya kami harus mempersiapkan cemilan untuk dirinya supaya tidak kelaparan seperti ini.

"i'm so full....." seru Leo dengan bahagia,

"dasar rakus ! lihat piringku, bahkan lihat piring Samu, piringnya bahkan belum berkurang sama sekali" balas Melanie,

Mereka sudah memanggilku dengan panggilan 'Samu' it's nice bisa mendengar mereka manggil aku dengan panggilan itu.

"Guyz, tahan aku ! tahan !" seru Melanie yang tiba tiba saja mengagetkanku dan Leo,

"Itu... itu Gerald.... idolaku..." jawabnya,

Mendengar namanya, aku langsung mencoba mencari dimana dia berada,

"Look at him, tampan, tinggi, putih, suaranya bagus... God siapapun yang jadi kekasihnya akan sangat beruntung bisa mendapatkan Gerald" lanjut Melanie,

"Oh No ! Dia ngeliat kearagku ! Guyz tahan aku !! Behave ! aku harus behave!!!" teriak Melanie sekali lagi,

Aku melihat kearah Gerald, dan aku cukup kaget saat mataku bertemu dengan dia, dan dia melangkah maju kearah kami,

"Oh My God, dia datang guys. Bentar-bentar aku udah cantik belum yah ?" seru Melanie masih histeris,

"Samu, control her" balas Leo,

"Hai...." yupp that's Gerald. Sekarang dia sudah ada diantara kami,

"H..ha..haii Gerald, cari si..siapa ?" tanya Melanie,

"Melanie, did you just change your voice ?" seru Leo,

"Shut Up !" balas Melanie lalu kembali memberikan senyumannya yang lebar kearah Gerald,

"Aku mencari, Samuel. Hey Samuel," jawab Gerald melihat kearahku sembari memberikan senyuman terbaiknya,

"Hai... Gerald... ada apa ?" tanyaku,

Aku tahu, Melanie dan Leo sekarang dalam keadaan shock, apalagi Melanie!

"Ini," seru Gerald lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya,

"Buku yang aku janjikan kemarin, kau bisa membacanya setelah ini" lanjut Gerald memberikan buku yang kemarin kami bahas,

"Oh, terima kasih banyak Gerald. Tentu... tentu saja aku akan membacanya" jawabku mengambil buku tersebut,

"Okey then, hope you like it. Aku pergi dulu okey ?" balasnya,

"Okey, thanks Gerald" jawabku lalu melihatnya pergi meninggalkan meja kami,

"Oh... My.... God ! Is that just happening?" tanya Melanie,

"Tentu saja Gerald datang menghampirimu Melanie!" balas Leo menertawakan Melanie,

"Shut Up Leo ! Samu ! Tell us everything! Bagaimana Gerald bisa mengenalmu, dan bagaimana itu bisa terjadi ?" tanya Melanie,

Jadi aku harus menjelaskan semuanya dihadapan Melanie dan Leo. Mengenai diriku yang bergabung dengan club musik hingga Gerald yang menjadi ketua ku dan semua yang terjadi hingga kejadian hari ini.

"Kau sangat beruntung Samu, bahkan wanita wanita diluar sana berani bertaruh untuk dipinjami buku oleh Gerald sepertimu" seru Melanie,

"salah satunya dirimu" lanjut Leo,

Aku hanya tertawa lalu kami memutuskan untuk segera meninggalkan kantin karna sebentar lagi kelas selanjutnya akan segera dimulai jadi lebih baik kami duluan kesana.

Aku masih saja terihat bahagia memegang buku yang Gerald pinjamkan. Aku senang karna akhirnya aku bisa membaca buku ini, sudah lama aku mencari buku ini tapi tidak pernah kutemukan, dan lebih lagi yang meminjamkannya adalah Gerald jadi kupikir rasa bahagiaku berlipat dua kali dari seharusnya.

"Bruggghhh!!"

Aku benar benar kaget sekarang. Jantungku berdegup kencang saat aku sadar aku baru saja melakukan hal terburuk yang pernah kulakukan.

"Apa kau bodoh ?!" serunya berteriak dihadapanku,

Tentu saja aku kaget setengah mati mendengarnya berteriak dihadapanku. Aku baru saja menabrak salah satu dari anak football yang dimana mereka semua baru saja masuk kedalam kantin dan bodohku aku harus menabrak salah satu dari mereka hingga menumpahkan salah satu minuman mereka dan membuatku harus berada diposisi seperti sekarang.

"A..aku minta maaf, sungguh aku tidak sengaja" seruku merunduk sembari membersihkan bajunya yang basah karna tumpahan minuman tadi,

"Dasar bocah bodoh !" serunya lalu mendorongku,

Mereka semua tertawa, aku terduduk dilantai, Melanie dan Leo memegangku agar segera berdiri dan aku melihat keatas, melihat kearah Daniel yang ada disana sambil melihatku dengan sinis dan ikut menertawaiku.

"Apa ini...." seru pria itu lalu mengambil buku yang Gerald pinjamkan tadi kepadaku,

"Dasar Kutu Buku !" lanjut pria itu lalu menertawaiku,

Aku berdiri mencoba mengambil buku itu, dan sekali lagi pria itu langsung mendorongku, kali ini dengan kencang bahkan aku bisa merasakan sakit dipinggulku.

"Stay there bocah bodoh ! Kau tidak akan mendapatkan ini kembali !" serunya berteriak lalu mereka semua pergi, terutama Daniel, bahkan ia tidak tertarik untuk melihatku dia sudah tidak ada disana...

Melanie dan Leo kembali membantuku. Rasa sakitnya tidak seberapa, tapi aku benar benar kehabisan akal... bagaimana bisa aku mendapatkan buku itu... apa yang akan Gerald katakan kepadaku jika ia tahu kejadian ini ? Aku benar benar bodoh !!!

Secret Love [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang