25.

13K 1.3K 207
                                    

"Samuel ?"

"Samuel, apa kau memperhatikanku ?"

"Samuel Gotardo !"

Sontak, aku terkaget setengah mati saat Dosenku harus meneriaki namaku dengan keras didalam ruang kelas seperti ini.

"Apa yang kau lamunkan dari tadi ? kita sudah masuk ke Bab selanjutnya ! Tolong perhatikan !" seru Dosenku memarahiku,

"ada apa denganmu Samuel ? dari tadi pagi kau terlihat aneh" bisik Melanie,

"Apa kau sakit ? what's happening ?" kini bisik Leo,

Ada apa denganku ? Tentu saja kalian semua tau jawabannya...

mari kita reka ulang kejadian malam tadi...

"Bagaimana perasaanmu kepada Gerald ? kau masih menyukainya ?" tanya Daniel menahan tanganku,

"Aku...aku tidak ingin membahas itu" balasku,

"Apa kau masih memikirkan Gerald ?" tanya Daniel yang kini berdiri dari tempat duduknya,

Ia menatapku, dan begitu juga denganku. Bagaimana mungkin Daniel bertanya hal seperi ini kepadaku, tepat dihadapan mataku,

"Kau harus istirahat, aku tidak akan membahas ini" jawabku mencoba melepas tangan Daniel,

"Jadi kau masih menyukainya," seru Daniel sekali lagi,

"Aku tidak tahu ! Aku tidak tahu bagaimana perasaanku dengannya, jadi bisakah kau berhenti menyebut namanya ?!" jawabku,

dan saat itulah, Daniel menciumku, tepat dibibirku. Sebuah ciuman manis berhasil mendarat dibibirku malam tadi, dan bibir itu adalah bibir Daniel. Parahnya lagi, itu adalah ciuman pertamaku didunia ini !

Tentu saja aku akan terlihat seperti seseorang yang baru saja kehilangan harkat dan martabatnya, Daniel tadi malam menciumku ! merebut ciuman pertamaku yang seharusnya itu menjadi salah satu momen yang paling bahagia untukku, bukan seperti ini !

"Apa yang kau lakukan ?" seruku mendorong Daniel agar ia melepas ciumannya,

"Ma...maaf aku..."

"Kau bisa beristirahat sekarang, aku...aku juga akan segera beristirahat" seruku memotong perkataan Daniel,

dan hingga sekarang, aku tidak berani untuk berbicara dengannya, bahkan untuk melihat wajahnya saja aku masih tidak ingin. Bayangkan saja, seorang Daniel, orang yang dulu pernah kubenci, bahkan aku mengutuk akan kehadirannya didunia ini, dan sekarang apa ? dia menjadi orang yang merebut ciuman pertamaku ! Okey, mungkin bagi beberapa orang First Kiss bukanlah hal penting, tapi itu semua berbeda denganku. Aku selalu mendambkan sebuah ciuman pertama, sebuah momen bahagia dimana aku akan mendapatkan ciuman pertamaku dari seseorang yang kucintai, dan seseorang yang mencintaiku. Bukan seperti apa yang Daniel lakukan semalam ! Tentu saja aku kesal dengannya ! Aku tidak tahu jika sebuah candaan harus berlebihan seperti itu ! Aku benar benar kesal sekarang !

Tapi, anehny, aku tidak pernah membayangkan jika ciuman itu terasa manis. Jujur aku tidak tahu apa yang kupikirkan, tapi perasaan itu terus menerus menghantuiku hingga sekarang. Bahkan aku tak henti-hentinya memegang bibirku, dan ikut membayangkan betapa manisnya bibir Daniel semalam ! God ! apa yang kupikirkan, don't even try to think, jika aku menyukai ciuman semalam !

"Samuel, apa bibirmu sakit ? kau sudah memegang bibirmu beribu kali hari ini ! makanlah, makananmu akan segera dingin !" seru Melanie mengagetkanku,

Kami bertiga kini berada dikantin, seperti biasa memakan makan siang kami. Tentu saja aku masih tidak semangat untuk menjalani realita yang harus kujalani sekarang, melupakan kejadian semalam tidak segampang itu, bahkan seberapa keras aku mencoba, itu semua tidak akan pernah hilang, aku masih terus dihantui dengan pikiran itu !

Secret Love [BoyxBoy]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu