18.

12.3K 1.2K 175
                                    

Aku tahu hari ini akan menjadi hari yang berat untukku, dan entah kenapa cuaca kali ini mendukung perasaanku yang sedang bersedih. Aku masih ingat benar kejadian semalam, poor you Samuel. Aku melihat kearah jendela kamarku dengan tatapan yang kosong. Melihat rintik hujan yang mengalir senada dengan lagu melow yang kuputar ditelingaku. Bahkan aku tidak kuliah hari ini, aku sengaja mematikan alarmku supaya tidak terbangun pagi ini. Aku ingin sendiri, aku ingin meratapi nasib cintaku kali ini.

Akh melihat kearah ranjang Daniel, dia tidak ada disana. Aku ingat semalam dia mengatakan dia memiliki quiz hari ini. Aku juga ingat semalam dia bertanya mengenai Gerald kepadaku. Aku tidak tahu apakah aku harus takut akan pertanyaan itu. Kupikir jelas Daniel tahu jika aku menyukai pria setelah ia bertanya hal seperti itu. Tapi apakah ini waktu yang tepat untuk memikirkan hal seperti itu ?

Sore itu aku menelfon Melanie, aku ingi meminta tolong sesuatu dengannya.
"Melanie.." panggilku,
"I need your help",
Aku meminta kepada Melanie agar ia bisa membantuku mengantarkan Novel yang aku pinjam, dan Novel yang Gerald berikan kemarin kepada Gerald. Aku tidak mungkin bertemu dengannya dan mengembalikannya langsung kepada Gerald jadi aku meminta Melanie mengantarkannya sore itu kepada Gerald di Studio Musik nanti, karna hari ini adalah jadwal latihan Club Musik yang sudah pasti aku tidak akan hadiri.

Aku berjalan melewati jalan yang masih basah, membawa 2 buku yang aku pegang menuju keasrama Melanie untuk mengantar buku buku ini. Aku menunggu Melanie didepan asramanya sambil melihat keadaan sekitar yang cukup sepi sore itu akibat hujan tadi.

"Samuel, are you okey ?" seru Melanie,

kami berdua duduk dikursi didepan asramanya,

"I'm good" balasku berbohong,

"Aku minta maaf soal semalam, harusnya aku tahu jika Gerald sudah memiliki pacar !" seru Melanie,

"It's okey Melanie, mungkin ini sudah jalannya, mungkin aku memang tidak harus jatuh cinta dengan Gerald" balasku, ini benar benar menyakitkan,

"Hey, Samu..kau masih memiliki aku dan Leo. Jangan bersedih, semuanya akan baik baik saja" jawab Melanie,

Aku memeluk Melanie sore itu sebelum akhirnya kami berpisah. Melanie yang berjalan menuju Studio Musik dan aku yang berjalan menuju Perpustakaan. Aku tidak ingin kembali kekamarku sore itu. Aku masih ingin sendirian. Sore itu hatiku masih merasa begitu gloomy, bahkan beberapa buku yang kuambil hanya menjadi pajangan didepanku. Aku benar benar tidak bersemangat untuk melakukan apapun, even membaca sekalipun. Aku tidak tahu patah hati akan seberat ini ? atau karna ini patah hati pertamaku ?

"Sometimes someone comes into your life that changes everything, raises the standards, makes you laugh, and makes you feel like you. There's something about him that you can't put into words and even though you're not with him you don't want to let him go"

Aku gak tau kenapa ada kata-kata itu di Buku yang sedang kubaca. Bahkan dunia rasanya ikut bersedih bersamaku. Ini benar benar melelahkan.

"Hey.... perpustakaan ini sudah hampir tutup"

Aku terbangun dari tidurku. Samuel bodoh, aku sampe tertidur didalam perpustakaan. Ini melelahkan, aku meminta maaf kepada penjaga perpustakaan karna sudah membuatnya lama menunggu. Aku mengambil barangku dan keluar dari sana. Keadaan langit sudah gelap, malam ini aku tidak ingin kembali kekamar. Aku menelfon Leo, berharap ia bisa menolongku kali ini.

"Tentu saja, Bradd teman kamarku sudah 2 hari izin kekota, kau bisa tidur diranjangku" seru Leo,

Aku meminta Leo untuk mengizinkanku tidur dikamarnya malam ini. Aku tidak ingin bertemu Daniel atau melihat kamarku, aku tidak ingi mengingat apapun mengenai Gerald sekarang. Aku masuk kedalam kamar Leo yang terlihat lebih rapih ketimbang kamarku yang harus sekamar dengan Daniel.

Secret Love [BoyxBoy]Where stories live. Discover now