12.

13K 1.3K 100
                                    

Pagi itu aku, Melanie, dan Leo sudah janjian untuk sarapan bersama karna kami tidak memiliki kelas yang harus kami hadiri nanti. Tentu, dengan pergi bersama Melanie dan Leo setidaknya aku bisa melupakan sejenak kejadian aneh yang terjadi semalam.

"Samuel, let me ask you something," seru Melanie,

"What ?" balasku,

"So i've been thinking bout this lately, dan aku terus bertanya-tanya, hmmm bagaimana hubunganmu dengan Gerald sekarang ?" tanya Melanie,

Oh God ini lagi. Aku benar benar tidak tahu harus menjawab apa, bahkan aku tidak tahu apakah aku perlu mengatakan jika aku tidak menyukai perempuan kepada mereka ?

"Hmm....tunggu apakah menurut kalian aku menyukai laki-laki ?" tanyaku dengan perasaan penuh ketakutan,

"Samuel, aku malah tidak akan percaya jika kau menyukai perempuan !" jawab Leo,

"Samu, we knew. Berhenti menutupinya !" lanjut Melanie,

Sungguh aku kaget dengan jawaban mereka. Bagaimana mereka bisa tahu ? Apakah aku semudah itu ditebak jika aku adalah seorang Gay ?

"Honey, dirimu terlalu manis untuk berpacaran dengan wanita, there's no way kau menyukainya... now back to my question ! Bagaimana hubunganmu dengan Gerald ?!" tanya Melanie sekali lagi,

"Samuel, kami tidak ingin memaksamu untuk cerita, tapi kami cuma ingin kau tahu, kami akan selalu ada untukmu, untuk mendengar semua ceritamu" lanjut Leo,

"Baiklah, sejujurnya... aku dan Gerald... tidak ada apa-apa diantara kami. Kami hanya... teman biasa, teman dekat mungkin" jawabku,

"Kau menyukainya bukan ? don't even dare to lie to me !" seru Melanie menunjukku,

"Entahlah, aku juga tidak tahu apakah aku menyukainya, terkadang aku benar benar nyaman bersamanya, lalu dia juga selalu membuatku merasa menjadi orang yang spesial, tapi terkadang aku juga merasa.... aku hanya terlalu berandai-andai, tidak akan mungkin Gerald bisa bersamaku" jawabku dengan penuh kejujuran,

"Samu dengar, tidak ada yang tahu perasaan manusia. Kau tidak tahu dengan perasaan Gerald, begitu juga dengannya. Selama kau merasa dia bisa membuatmu nyaman, dan kau merasa spesial didekatnya, go on then... tidak ada masalah. kami akan selalu mensupportmu" balas Melanie memegang tanganku saat itu,

"dan jika kupikir pikir, kau dan Gerald bisa menjadi pasangan yang menggemaskan" lanjut Leo,

tentu saja itu yang mereka inginkan, yang aku rasakan ? tidak semudah itu. Aku hanya akan tetap menyimpan perasaan ini dalam-dalam setidaknya sampai aku yakin sepenuhnya dengan perasaanku.

Setelah sarapan pagi, aku dan Leo kembali keasrama sedangkan Melanie harus pergi keperpustakaan untuk meminjam buku yang ia cari. Sesampainya aku dikamar, aku lumayan kaget melihat Daniel yang sudah bangun dan duduk ditepi ranjangnya, dia masih terlihat belum sepenuhnya sadar.

"Bagaimana aku bisa disini ? dan kemana bajuku ?" tanya Daniel,

Aku kembali mengingat kejadin tadi malam, aku membuka bajunya semalam dan tidak mungkin aku mengatakan hal itu kepadanya.

"Se..semalam temanmu datang membawamu kesini dengan keadaan mabuk, kau muntah dibajumu dan temanmu melepas bajumu lalu membuangnya ditepi ranjang" jawabku,

Ia diam tanpa jawaban. Ia langsung berdiri dari sana dan langsung masuk kekamar mandi. Untung saja, jika ia tahu mungkin ia sudah akan memakiku. Tapi kenapa aku jadi senyum senyum sendiri mengingat kejadian semalam ?! Hentikan Samuel ! Hentikan ! Kau tidak boleh mengingat kejadian bodoh itu ! dia hanya mabuk semalam !

Secret Love [BoyxBoy]Where stories live. Discover now