27.

13.3K 1.3K 209
                                    

Tentu saja aku segera berlari menuju kamar mandi, tidak mungkin hari pertama Daniel menyatakan perasaannya dia sudah mandi bersamaku ! No way !

Aku melihat diriku didepan cermin, menatap diriku dengan tenang. Tidak, ini tidak, jantungku masih berdegup amat kencang karna Daniel barusan. Wajahku memerah, dan bibirku...bibirku tak berhenti tersenyum dari tadi. Ada apa denganku ? apakah aku juga menyukai Daniel selama ini ? tidak mungkin selama itu, aku yakin benar jika dulu aku membencinya, sangat membencinya.

"Tidak kah kau pernah mendengar jika kau terlalu membenci seseorang, bisa saja itu akan berubah menjadi cinta"

apakah itu yang dinamakan, benci berubah menjadi cinta ? Okey Samuel, kau harus berhenti berpikir seperti orang gila !

Setelah selesai membersihkan badanku, dan menunggu Daniel untuk mengambil gilirannya. Aku masih terus berpikir kemana pria ini akan membawaku. Untung saja hari ini adalah sabtu jadi aku tidak perlu kuliah hingga esok hari.

"kau sudah siap ?" tanya Daniel,

Ia mengenakan kaos hitam polosnya dan sepasang ripped jeans denim yang terlihat begitu pas dengannya, dia terlihat sangat masculine seperti ini.

"Apa yang kau lihat ?" tanyanya,

"Tidak ada, hanya saja aku tidak pernah melihatmu bepernampilan seperti ini" jawabku,

Tiba tiba dia mendekatiku, memegang tanganku lalu beralih kepipi kananku,

"kau menyukainya ?" tanyanya,

"Berhenti menggodaku, dan katakan kita akan kemana ?" seruku melepas tangannya dari pipiku,

"Kau merusk adegan romantisku !" balasnya,

"Kalau aku beri tahu, ini tidak akan jadi suprise, dan jangan lupa pakai sepatumu" lanjutnya.

Entah kemana dia akan membawaku, aku hanya mengikutinya berjalan dengan tas yang kecil yang ia bawa dari belakang. Tidak, kali ini aku berjalan disampingnya, jika aku berjalan dibelakangnya itu berarti kami sedang dalam mood yang tidak baik.

"Kupikir kau akan membawaku keluar kampus ? kenapa kita mengelilingi kampus ?" tanyaku bingung,

Daniel hanya tertawa kecil, aku pikir awalnya kami akan keluar dari kampus, menaiki sebuah bus dan pergi kesuatu tempat, tapi tidak. Dia membawaku entah kemana didaerah kampus, bahkan aku yakin ini adalah jalan menuju lapangan Football.

"Apa yang kita lakukan dilapangan ? Daniel, berhenti bermain-main !" seruku,

"Kau tahu apa yang ada dibelakang lapangan football ?" tanyanya,

"Apa ? Hutan Kampus ?" tanyaku,

"Itu tujuan kita" jawabnya,

"Daniel kau bercanda, untuk apa kita pergi ke Hutan ?" seruku,

"Trust me, okey. Just Trust Me" jawabnya mengulurkan tangannya,

Ini benar benar diluar kepalaku. Hutan kampus adalah hutan yang berada dibelakang kampus, pada dasarnya itu tetap wilayah kampus ini karna biasa dijadikan tempat riset untuk mahasiswa, letaknya tepat dibelakang lapangan football, dan setahuku tidak ada orang yang kesana kecuali untuk melakukan sebuah riset, dan sekarang Daniel malah membawaku kesana, apa yang ingin dia lakukan ? do some riset there ?

Aku masih berjalan disamping Daniel, memasuki hutan itu perlahan. Jalan di hutan riset tidak terlalu terjal tapi sedikit licin dan becek karna hujan semalam dan kami dikelilingi oleh pohon pohon besar yang menutupi seluruh area yang ada disini. Aku heran, kenapa Daniel bepenampilan seperti itu jika kami masuk kedalam hutan ? dia benar benar tidak tahu cara mengenakan pakaian pada tempatnya !

Secret Love [BoyxBoy]Where stories live. Discover now