Behind The Scene #3: Salah Kaprah dalam Memahami CintaBismillah....
Sebelum RAWS Festival diadakan di penghujung tahun RAWS Batch 1, ada satu program kelulusan yang digelar mulai awal Juli 2019: RAWS Branding.
Saat menulis postingan RAWS Branding di bawah ini (dengan menggunakan gambar salah satu tokohnya, Shirayuki san sebagai hiasan), aku baru sadar bahwa keempat tokoh utama Harukaze no Sekai semuanya memiliki benang merah yang sama, salah satunya adalah: penderitaan karena cinta.
"Seharusnya yang kukagumi itu Tuhan yang sudah Menjadikanmu
begitu indah di mataku."
"Mudah bagiNya untuk mencabut semua keindahan yang kita rasakan pada suatu objek jika Dia Rasa kita sudah bablas." Begitu tulisku pada saat itu.
Kutipan legendaris dari tokoh Patkay-nya serial TV Hong Kong tahun 1996, Kera Sakti (Journey to The West) langsung terngiang-ngiang di telingaku.
"Dari dulu, begitulah cinta, deritanya tiada akhir."
Ya ampun, saat itulah aku baru sadar bahwa tema Harukaze no Sekai ternyata sungguh Patkaaaay.
"Adik Chang'e! Adik Chang'e!" seru Jenderal Tian Feng berbinar-binar (sebelum dia akhirnya dihukum menjalani 1000 kali reinkarnasi dan penderitaan cinta, terpeleset masuk ke jalur reinkarnasi hewan, dan menjadi siluman babi Patkay karena mempermainkan roda waktu demi mendapatkan Chang'e).
YOU ARE READING
RISET Harukaze no Sekai - The World of Harukaze
Teen FictionMakoto merasa dirinya mungkin dikutuk. Siapa pun lelaki yang ia cintai, semuanya akan mati. Lelaki pertamanya meninggal tenggelam di laut. Lelaki keduanya menghilang dalam ekspedisi pendakian Gunung Everest. Sedangkan lelaki ketiganya meninggal kare...