BTS #4: "Cinta" Para Automaton

39 6 9
                                    

Behind The Scene #4: "Cinta" Para Automaton

Bismillah....

Postingan ini adalah sambungan langsung dari artikel ketigaku: Salah Kaprah dalam Memahami Cinta. Dalam postingan itu, dengan berbekal buku The Art of Loving-nya Erich Fromm, aku mencoba menyampaikan pemahamanku tentang pola kesalahkaprahan manusia dalam memahami cinta: bahwa cinta selama ini lebih diartikan sebagai usaha untuk bisa dicintai, bukan usaha untuk mencintai.

Akibatnya, dalam praktik kebanyakan orang, usaha dalam menjalin hubungan cinta bisa jadi sangat egois. Berpusat pada keinginan untuk dibahagiakan oleh target cintanya. Berpusat pada perasaan bahwa diri ini sudah memoles berbagai aspek sebaik mungkin, mulai dari penampilan, kekayaan, status sosial, dan kepribadian. Dengan kata lain, gabungan dari kepribadian yang memiliki popularitas dan daya tarik seksual, yang karena itu berhak atau bahkan harus dicintai oleh sang target. Pribadi yang hanya ingin dikagumi, tapi tidak perlu memiliki kemampuan untuk mencintai atau membalas cinta dengan tulus.

Erich Fromm menyebut karakter sosial manusia modern seperti ini sebagai "automaton".

Dalam KBBI web.id, automaton adalah kata benda (nomina) yang memiliki 3 definisi:

1 benda yang bergerak sendiri; 

2 mesin atau peranti mekanis yang bergerak serta-merta; sosok mekanis yang bergerak seakan-akan benda hidup; 

3 manusia yang berperilaku seperti mesin.

Definisi ketiga, manusia yang berperilaku seperti mesin,  rasanya menyentak kesadaranku. Karena selama ini aku sering bermain-main dengan mengatakan, "Aku ini bio-cyborg yang tersusun dari daging dan tulang. Dengan artificial intelligence ciptaan Tuhan. Memiliki data-data program kepribadian dan kompetensi yang sudah terinstal, tapi masih bisa dibongkar pasang." Lah, ternyata memang manusia itu punya sifat mekanik. Ungkapan "bio-cyborg"-ku bisa dibilang cukup akurat, dong. Haha.... 

Mikoto lempar tatapan kosong, "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mikoto lempar tatapan kosong, "...Suka-suka ngana, lah."

Pada akhirnya aku butuh lebih dari tiga dekade pengalaman terluka, melukai, dilukai, tersembuhkan, disembuhkan, dan menyembuhkan untuk mengaktifkan data program bernama "empati". Hingga akhirnya timbul keinginan untuk terus belajar demi menjadi lebih manusiawi. Seperti kata-kata penulis Oscar Wilde: Heart lives by being wounded. OUCH!

 OUCH!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RISET Harukaze no Sekai - The World of HarukazeOn viuen les histories. Descobreix ara