BTS #8: Mono no Aware (1) Fitur Unik yang Hanya Ada Pada Karya Sastra Jepang #3

41 2 14
                                    

Behind The Scene #8: Fitur Unik yang Hanya Ada Pada Karya Sastra Jepang #3: Mono no Aware (Bagian 1)

Bismillah....

Yak, di bab kedelapan ini aku akan mencoba menjabarkan fitur unik yang hanya ada pada sastra Jepang, mono no aware. Pada dua bab sebelumnya, aku sudah berusaha menuliskan apa yang kudapat tentang kisetsu dan yuugen. Masih ada tiga bahasan lagi soal fitur keunikan karya sastra Jepang. Fiuh. Bertahanlah denganku, ya. Hehe... arigatou. 

Sejujurnya perkara fitur unik ini, rasanya semakin lama semakin kompleks saja. Jadinya, semakin banyak waktu yang harus kualokasikan untuk memahami setiap poinnya. Karena mono no aware ini begitu kompleks, aku sampai membagi pembahasannya jadi lebih dari satu artikel. Pada bab ini aku akan berusaha menjabarkan berbagai interpretasi terhadap makna mono no aware. Sedangkan pada bab selanjutnya, aku akan menulis tentang mono no aware dalam salah satu karya sastra Jepang klasik terbesar: Genji no Monogatari (The Tale of Genji). Begitulah. Aku sendiri juga tak menyangka kalau bakal sepanjang ini. Padahal, poin pertama yaitu kisetsu  (musim) masih jauh lebih mudah untuk dijabarkan. Tapi aku tak boleh menyerah. Semangat! Semangat! Bukankah aku sudah mengatakan hal ini di awal bab: semakin banyak yang tidak kumengerti saat ini, maka insyaallah  sebanyak itulah aku akan belajar, dan sebanyak itulah hal yang akan kukuasai nanti. 

Yak. Langsung kita mulai saja, ya. Isshouni hajimemashou! 

MAKNA MONO NO AWARE

Mono no Aware secara harafiah bisa berarti "perasaan sedih terhadap sesuatu", dan juga diterjemahkan sebagai "empati terhadap sesuatu" atau "sensitivitas terhadap kefanaan". Frase ini adalah istilah dalam bahasa Jepang untuk mendeskripsikan "kesadaran akan ketidakabadian" (mujou, the deep awareness of the impermanence of things), atau kesadaran bahwa segala sesuatunya itu bersifat fana. Makna lainnya adalah wistfulness, yang berarti rasa sedih saat memikirkan keinginan memiliki sesuatu yang tak bisa tercapai, terutama kesedihan karena sudah tak bisa lagi memiliki sesuatu yang dulunya pernah kita miliki). Bisa juga berarti kesedihan yang mendalam saat menyadari kenyataan hidup. Sedih karena sadar bahwa segala sesuatunya hanya bersifat fana, begitulah kesimpulanku untuk saat ini.

Dengan kata lain, mono no aware adalah ungkapan perasaan yang sulit dipahami. Secara garis besar, sensasi perasaan ini meliputi nostalgia, melankolis, kerinduan akan masa lalu, dan rasa hormat. Penulis dengan nama pena Kira Nakayama, menuliskan dalam situs Artforia bahwa mono no aware tidak berarti mengungkapkan perasaan sedih atau bahagia. Hal ini lebih merujuk pada hubungan seseorang dengan sesuatu yang telah hilang dari hidupnya. Mono no aware juga berbeda dengan konsep "menerima kehilangan". Mono no aware lebih menyiratkan akan emosi serupa nostalgia yang lebih spesifik untuk orang Jepang. Ini bisa berkaitan dengan menerima bahwa sesuatu itu sudah hilang, tapi sekaligus juga optimis akan hal-hal yang akan ditemui di masa depan, dan rasa optimis karena telah berhasil melewati momen kehilangan itu. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RISET Harukaze no Sekai - The World of HarukazeWhere stories live. Discover now