PROLOG

4.8K 369 50
                                    

“Itu dia orangnya baru datang,”

Renjun menunjuk dari jendela di lantai paling atas mansion itu ,

“Dia anak miskin itu, yang dipungut oleh Jeno Eomma.”

“Mana?”

Mark ikut-ikutan mengintip di jendela dan mengernyit,

“Sepertinya dia biasa-biasa saja? Apa yang membuat  eomma  Lee memungutnya?”

“Karena dia anak kesayangan di sekolah yang didirikan oleh Jeno eomma, nilai-nilai pelajarannya paling sempurna, dan otaknya jenius, meskipun dia datang dari keluarga miskin, dengar-dengar ayahnya baru meninggal karena kecelakaan di tempat kerja, dan dia tidak punya siapa-siapa lagi, karena itulah Nyonya Lee memutuskan menjadi penyandang dananya.”

Mark melirik ke arah Jeno yang tampak tidak tertarik, sedang menenggelamkan diri dalam buku bacaannya. Namja itu tampak begitu dingin, muram dan tidak tersentuh, hanya beberapa orang yang bisa berdekatan dengannya, Lee Jeno putera dari konglomerat nomor satu di negara ini.

Mark dan Renjun adalah sebagian yang beruntung. Mereka dekat bukan karena Jeno membuka diri, tetapi karena kedua orangtua mereka memang bersahabat dan mereka sudah berkenalan sejak kecil.

Jeno bukanlah orang yang dekat dengan kedua orangtuanya. Appanya tidak pernah ada di mansion, sibuk dengan bisnisnya, dan Eommanya lebih senang berkeliaran di luar dengan kegiatan amal dan kebaikan hatinya, merasa bahagia karena dipuja orang sebagai pribadi yang darmawan. Meskipun Jeno sangat menghormati kedua orang tuanya itu.

Dan Jaemin, orang yang mereka bicarakan itu tentunya menjadi subjek terbaru eommanya untuk menuai pujian dari semua orang. Jeno mengernyit kesal. Eommanya selalu membuatnya repot, dan sekarang, dia menampung anak gelandangan itu di sini, di mansionnya. Jeno harus selalu berinteraksi dengan anak gelandangan dari keluarga miskin itu.

“Tapi dia cantik,”

Mark bergumam lagi, kali ini mengamati dengan lebih intens,

“Jeno, kau benar-benar tidak ingin melihatnya?”

“Tidak.”

Jeno mengangkat kepalanya dari buku, merasa terganggu karena kedua temannya itu mengganggu konsentrasinya membaca,

“Toh aku akan bertemu dengannya nanti, dia akan tinggal di mansion ini.”

Renjun mengernyit,

“Eommamu memutuskan supaya dia tinggal di mansion keluarga Lee? Aku pikir dia hanya akan menanggung biaya hidup dan pendidikannya.”

“Jaemin tidak punya rumah, karena appanya begitu miskin dan tidak mampu membayar hutang, rumah mereka disita oleh Bank, karena itu eomma memutuskan menempatkannya di sini,”

Jeno mencibir, membayangkan betapa senangnya Jaemin mendengar keputusan eommanya. Anak gelandangan itu pasti tidak akan melepaskan kesempatan sekalipun supaya bisa tinggal di mansion mewah, mansion keluarga Lee.

Tinggal tunggu waktu saja sebelum anak gelandangan itu mencoba menggerogoti harta eommanya. Semua orang sama, semuanya mengincar harta keluarga Lee. Begitupun anak gelandangan itu, Jeno sangat yakin Jaemin punya rencana buruk untuk menggerogoti kekayaan keluarganya.

“Kau tidak menyukainya ya?”

Mark menangkap sorot kebencian di mata Jeno. Dengan acuh Jeno mengangkat bahunya,

“Aku tidak suka semua gelandangan miskin pengincar harta.”

Mark dan Renjun saling melemparkan pandangan tahu sama tahu, akan gawat bagi Jaemin, kalau Jeno tidak menyukainya. Karena Jeno terkenal kejam dan tak berbelas kasihan kepada orang-orang yang tidak dia suka.

Sweet Enemy - Remake Nomin Vers -Where stories live. Discover now