Chapter 1

2.4K 242 8
                                    

“Cinta adalah ketika kau ingin memberi sebanyak mungkin bahkan ketika kau tidak diminta”


.


.


.

Pagi itu, sebelum berangkat ke kampus, Jaemin mampir ke Garden Cafe, cafe dengan nuansa hijau dan taman dengan dinding-dinding kaca yang berkilauan. Memantulkan nuansa taman di sekelilingnya. Cafe itu terletak di pinggir jalan yang sering dilalui Jaemin ketika berjalan kaki menuju kampusnya…

Dulu pada awalnya Jaemin ragu memasuki cafe itu karena sepertinya harganya mahal, dia hanya berdiri di depan cafe itu, merasa tertarik tetapi ragu. Tetapi seorang pelayan, yang kebetulan sedang berada di depan cafe itu menyapanya dengan ramah, mempersilahkannya masuk sehingga akhirnya Jaemin memberanikan diri untuk masuk. Pelayan yang ramah itu bernama Aron dan mereka akhirnya berteman.

Sekarang setiap pagi sebelum berangkat ke kampus, Jaemin pasti akan mampir ke cafe ini untuk membeli minuman kesukaannya : Oreo Milkshake. Jaemin sangat menyukai susu, dan ketika pertama kali memilih menu di cafe itu, matanya langsung mengarah ke bagian milkshake.

Dia mencoba oreo milkshake, dari susu yang nikmat, dengan whipped cream yang lembut di atasnya, tentu saja dipadukan dengan remahan oreo yang bercampur putihnya susu menjadikan warnanya abu-abu yang menggugah selera.

“Milkshake lagi, Jaemin-ah?”

Aron langsung menyapanya dan menyebutkan pesanannya, bahkan sebelum Jaemin sempat memesan.

Jaemin tertawa, “Ya. Yang biasanya.”

Aron menatap Jaemin dengan pandangan mencela,

“Dan aku heran kau tidak bertambah gemuk padahal kau mengkonsumsi minuman itu setiap hari, kau terlalu kurus, mungkin kau harus menambah porsi makanmu.”

“Aku sedang dalam program penggemukan, karena itulah aku memesan milkshake setiap hari.” jawab Jaemin dengan senyum geli.

Dia duduk di kursi tinggi di depan counter bar yang menyediakan sarapan dan kopi hangat tiap pagi, dan berubah menjadi bar minuman kalau menjelang malam. Beberapa saat kemudian Aron datang membawakan pesanannya.

Jaemin menerimanya dengan senang, lalu menyedot Milkshake itu dari sedotan besar di gelas tingginya, rasa manis, gurih, dan nikmatnya susu bercampur oreo dan whipped cream langsung berpadu di mulutnya, membuatnya senang.

Dan yang pasti memberinya kekuatan untuk menghadapi suasana kampus yang tidak menyenangkan setiap hari. Jaemin langsung mengerutkan keningnya, dan Aron yang masih berdiri di situ beserta beberapa pelayan lain yang menyiapkan pesanan sarapan di meja counter rupanya memperhatikannya.

“Suasana kampus masih tidak menyenangkan, Jaemin?” tanya Aron penuh pengertian.

Jaemin mendongak dan menatap Aron, lalu tersenyum sedih. Aron benar-benar sudah menjadi teman bicaranya yang baik. Namja itu ternyata bukan hanya sekedar pelayan. Dari cerita pelayan lain, Aron ternyata adalah orang kepercayaan dari pemilik cafe ini dan diberikan kendali penuh untuk mengelola cafe, tetapi dia menyerahkan tugas itu kepada orang yang lebih muda, kemudian memilih menjadi pelayan dan menikmati hidup dengan bercakap-cakap dan berbagi cerita bersama para pelanggannya.

Dia namja setengah baya yang hidup sendirian. Berdasar gosip juga, namja ini kehilangan keluarganya di masa lalu dan kemudian memilih untuk hidup sendiri selamanya.

Sweet Enemy - Remake Nomin Vers -Where stories live. Discover now