Chapter 13

1.7K 155 25
                                    

"Kau bisa menghilangkan kebencian dengan merelakan."

.

.

.

.


Lama setelah mereka menumpahkan perasaan, Jaemin mendongakkan kepalanya dan menatap Mark, matanya penuh air mata, tetapi kemudian Mark mengusapnya dengan jemarinya, dengan penuh rasa sayang.

"Apakah Irene itu adalah eomma kandung kita?"

Jaemin teringat yeoja cantik yang selalu berdandan dan pergi ke pesta-pesta, tidak pernah ada di rumah dan meninggalkan Jaemin dan Mark kecil di tangan para pembantu.

Dia tahu bahwa eommanya dulu tidak mempedulikan mereka, tetapi dia tidak menyangka kalau eommanya setega itu menculiknya hanya demi harta.

"Dia memang bukan ibu yang punya hati." Mark mengernyit sedih.

"Kau tahu kenapa aku membenci yeoja? Karena aku membencinya. Dia menjualku hanya semi uang untuk bersenang-senang di luar negeri."

Jaemin menutup mulutnya dengan tangannya dengan jemarinya, dia tidak pernah menyangka ibunya sekejam itu, hari itu dia dan Mark dipisahkan dengan paksa.

Jaemin berpikir bahwa ibunya memang ingin membawa Mark, tetapi ternyata ibunya hanya menganggap Mark sebagai aset yang bisa mendatangkan uang untuknya.

Jeno yang sejak tadi hanya diam dan mengamati pun mengernyit ketika mendengar kisah itu lagi. Ibu macam apa yang tega menjual anaknya demi uang? Ibu macam apa yang tega menyandera anaknya sendiri demi tebusan? Well, Jeno memang belum pernah menemui hal semcam ini, tetapi dia menemukannya dalam kasus Jaemin dan Mark. Tiba-tiba saja dia merasa beruntung, meskipun ibunya selalu sibuk dan jarang punya waktu, setidaknya ibunya selalu menjaganya.

Jeno berpikir mungkin ini waktu yang tepat untuk menyela.

"Aku tidak mau mengganggu reuni kalian."

Jeno memilih menatap Mark, masih tidak berani menghadapi kenyataan di mata Jaemin, dia tidak siap kalau yeoja itu ternyata menatapnya penuh kebencian.

"Apakah kau datang kemari untuk menjemput Jaemin?"

Mark mengangguk, dan meskipun sudah melepaskan pelukannya, dia tetap merangkul Jaemin dengan posesif.

"Aku sudah berbicara dengan orang tuaku. Orang tua angkatku," gumamnya mengoreksi dengan senyum miris,

"Mereka tidak keberatan aku membawa Jaemin tinggal di rumahku, mereka malah senang karena selama ini tidak ada anak perempuan di rumah. Dan aku pikir, aku adalah satu-satunya keluarga Jaemin yang tersisa, kami harus tinggal bersama."

Jeno menghela napas panjang, "Aku tidak berhak melarang sebuah keluarga untuk bersatu," gumamnya pedih,

"Maafkan aku atas semua kejadian di masa lalu yang memporak-porandakan keluarga kalian."

Mark menatap Jeno lama, lalu tersenyum kecut,

"Tidak apa-apa Jeno, tanpa adanya kejadian itu, keluargaku mungkin tetap akan porak poranda, emmoku adalah manusia jahat, entah bagaimana caranya dialah yang menjadi penyebab utama hancurnya keluarga kami, bukan kau."

Sebuah maaf. Jeno memejamkan matanya, lega mendengarkan jawaban Mark itu. Lalu kemudian dia melirik ke arah Jaemin, Yeoja itu menunduk dan tidak menatap matanya, membuat Jeno kecewa.

Sweet Enemy - Remake Nomin Vers -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang