Fifthteen Chapter[15]

1.6K 155 22
                                    

B3|2mul1 Present


Fifthteen Chapter[15]

Daddy Hwang Yunseong ✖ Kang Minhee

~

Komen dong, aku suka kalian komen:v.

Yunseong dan Minhee saat ini sudah sampai di mansion, tapi saat didepan gerbang Yunseong melihat satu mobil yang terparkir didepan gerbang masuk mansionnya karena penasaran Yunseong pun turun dari mobil untuk mengeceknya.

"Permis--loh Hyunjin? Kenapa kau berada disini?"tanya Yunseong saat melihat ternyata sang pemilik mobil ternyata adalah Hyunjin, Hyunjin sedang menggendong Jeongin.

"Jeongin yang memaksaku untuk kesini"Yunseong menaikan salah satu alisnya.

"Ia daritadi merengek ingin ketemu Minhee saat aku baru pulang dari kan--"

"Hweee daddy!!"okay, Yunseong lupa jika ia meninggalkan Minhee dimobil dan sekarang mungkin saja Minhee sedang mengacak ngacak mobilnya.

"Tunggu sebentar aku akan mengecek Minhee, dan maaf jika membuat Jeongin terbangun. Minhee memang seperti in--"belum sempat Yunseong menjelaskan pada Hyunjin, Minhee kembali menangis membuat Yunseong langsung buru-buru ke mobil.

"Daddy hweee hikss... hikss"

"Sssttt baby, why? Why you crying hm?"benar dugaan Yunseong, mobilnya sudah diacak acak oleh Minhee untung saja ia cepat jadi tidak semua Minhee acak.

"Daddy ingalin Mini huhu"Minhee meraih leher Yunseong dan memeluk erat leher Yunseong.

"Hum? Ayen/Mini!!!"Minhee turun dari gendongan Yunseong begitupun dengan Jeongin. Padahal mereka berdua sedang menangis tadi, autorpun gak tau:).

***

"Hei Yunseong!"Yunseong menoleh kearah Hyunjin yang menghampirinya.

Sekarang Yunseong dan Hyunjin sedang berada diruang tamu mansion Hwang, sementara Jeongin dan Minhee sudah tertidur dikamar masing masing.

"Apa mereka sudah tertidur?"Hyunjin mengangguk dan duduk disamping Yunseong.

"Apa kau tidak mempunyai ps? Aku bosan"tanya Hyunjin. Yunseong menoleh menatap Hyunjin.

"Punya, aku sering memainkannya dengan Minhee, ya walau kadang Minhee sering membanting stick ps nya"

"Ayo battle"

"Aku sedang malas, aku sangat capek. Seharian ini aku berjalan jalan bersama Minhee"

Yunseong juga sangat capek karena menenangkan Minhee yang terus menangis, memang sih Minhee tadi sempat tidak menangis lagi tapi saat ia meminta agar tidur bersama Jeongin dan itu tidak di izinkan oleh kedua belah pihak jadilah Minhee kembali menangis membuat Yunseong kewalahan.

Hyunjin pun sama, punggu Yunseong serasa ingin patah karena menenangkan sang bayi, beda lagi sama Hyunjin yang memang pada dasarnya tubuh Jeongin kecil dibandingkan Minhee. Setelah Yunseong pikir pikir, ternyata Minhee berat juga.

"Jadi pria harus strong lah bro"ejek Hyunjin sambil memakan kue kering yang terdapat dimeja.

"Okay siapa takut, sebentar aku akan mengambil ps nya"Yunseong merasa tidak terima akhirnya mengiyakan ucapan Hyunjin dan pergi mengambil ps nya.

Setelah 30 menit berlangsung, saat Yunseong dan Hyunjin sedang serius pada game nya, yang tadinya hening sekarang jadi sangat ribut karena mereka berdua yang teriak teriak bahkan mengumpat saat karakter mereka terjadi sesuatu.

Meanwhile, Jeongin dan Minhee bergerak gelisah karena mendengar suara gaduh tersebut. Saat suasana dalam ruangan tengah sedang asik dan gaduh, ada seorang yang sedang turun tangga dengan keadaan setengah sadar.

Dia Minhee, Minhee memeluk erat boneka unicorn besarnya jalan sambil menangis. Saat sudah berada dilantai bawah, ia pun lari kearah sang daddy yang masih belum menyadari keberadaanya.

"Loh? Baby? Kenapa bangun? Dan kenapa kau menangis?"tanya Yunseong yang kaget tiba tiba Minhee datang memeluknya dan menangis. Apa yang membuatnya menangis?.

Saat Minhee hendak menjawab kembali ada yang yang membuat Yunseong dan juga Hyunjin terkejut, Jeongin juga menghampiri mereka dengan keadaan sama seperti Minhee.

"Hikss daddy, Mini tawut huhu... Ada maung teliak teliak huhu"Yunseong kembali kaget, secara tidak langsung ia merasa tersindir. Apa maung yang barusan dibilang Minhee adalah dia dan Hyunjin?.

"Loh dek? Tidur lagi? Tidak ingin menangis kencang sama seperti Minhee?"tanya Hyunjin, pasalnya tadi Jeongin sedang menangis sama seperti Minhee tapi saat dipangkuan Hyunjin ia malah kembali melanjutkan tidurnya.

"Iwh ka Njin bacot, Ayen mawu bobo"Hyunjin hanya mengangguk saja toh dia tidak perlu sibuk sibuk untuk menenangkan si little yang sedang menangis.

"Hah?"Yunseong masih sedikit bingung dengan ucapan Minhee.

"Hngg daddy Mini tawut, hikss ditamal Mini ada ntu na hikss"Yunseong terkekeh kecil sambil mengusap pipi Minhee lembut yang terdapat air mata. Hyunjin hanya memberi kode pada Yunseong agar percaya saja apa yang diucapkan Minhee, takutnya Minhee akan menangis lebih kencang nantinya.

Karena sudah larut malam, Yunseong menggendong Minhee yang masih menangis menuju kamar.

Sampai dikamar Minhee tidak ingin diturunkan di ranjang dan semakin mempererat pelukannya pada leher Yunseong yang membuat Yunseong hampir tercekik ditambah dengan Minhee yang bergerak gerak ricuh membuat Yunseong sangat kewalahan, ya memang seperti ini jika Minhee sedang menangis. Yunseong kan yang membuat Minhee seperti ini? Jadi biarkan saja.

"Sssttt baby, ada apa hm?"Yunseong yang pasrah pun duduk ditepi ranjang sambil mengelus sayang rambut Minhee yang membuat si bayi agak nyaman.

"Tawut huhu... Ada maung"Minhee mengucek matanya yang memerah sedang pipi nya total basah karena air mata.

"Tidak kok, maung nya sudah pergi, sekarang lanjut tidur okay. Disini ada daddy"Minhee hanya mengangguk dan beranjak dari pangkuan Yunseong, membaringkan tubuhnya senyaman mungkin sambil memeluk boneka kesayangannya.




















•••


•••••
Fifthteen Chapter [15] To Be Continued→

By:B3|2mul1

Daddy||Hwang Yunseong ✖ Kang Minhee [BOOK 1]Where stories live. Discover now